Tahanan Mulai Kembali ke Rutan Donggala

IMG-20181011-WA0025

DONGGALA, MERCUSUAR – Terjadinya bencana alam gempa bumi dan tsunami yang melanda Kabupaten Donggala tidak saja membuat bangunan pemerintah dan rumah masyarakat rusak berat, namun berdampak pula pada rumah tahanan (rutan) Donggala yang hangus terbakar dan ratusan tahanannya kabur. 

Sebanyak 338 tahanan yang sebelumnya tertampung dalam rutan kelas II b ini, kini tersisa 9 orang dan 98 orang sudah melapor pada Selasa (9/10/2018). Selebihnya hingga Kamis (11/10/2018) belum ada tambahan tahanan yang datang melapor lagi. Bangunan rutan yang dibangun pada 1974 ini, selain banyak tahanan berstatus titipan kejaksaan, juga terdapat tahanan dengan vonis terberat 13 tahun.

Kepala Rutan Donggala, Saifudin di kantornya, Kamis (11/10/2018) menjelaskan kronologi kaburnya tahanan itu berawal dari gempa bumi 7,4 SR pada Jumat (28/9/2018). Beberapa tahanan minta diijinkan untuk menengok keluarganya yang tertimpa gempa bumi, khususnya yang tersebar di wilayah Kabupaten Donggala.

“Saya bilang mau komunikasi dengan atasan dulu. Karena komunikasi terputus, saya tidak bisa hubungi pimpinan. Kemudian saya sampaikan ke tahanan kalau sampai hari minggu tidak bisa komunikasi, maka saya akan ijinkan kalian keluar,” ujarnya.

Namun saat hari memasuki gelap pada Sabtu malam itu, sejumlah tahanan dengan menggunakan penutup wajah ala ninja, mulai menggedor pintu yang memicu kericuhan hingga membakar rutan.

Rutan yang berada di Kelurahan Ganti Kecamatan Banawa itu pun seketika kacau balau dan para tahanan berlarian meloloskan diri. Terjadinya kebakaran disebabkan para tahanan membakar kayu dan bambu serta kain yang ada di dalam ruang tahanan, lalu berusaha menjebol pintu kayu ruangan yang ada disebelah pintu utama. Para tahanan berhasil keluar setelah menjebol empat lapis pintu keluar dari rutan.

Seminggu dari kejadian itu, pasukan TNI datang mengamankan rutan dan mulai memanggil kembali para tahanan yang kabur untuk menjalani masa tahanan yang tersisa. HID

Pos terkait