DONGGALA, MERCUSUAR – Polres Kabupaten Donggala tingkatkan pemahaman tentang bela negara kepada pelajar yang ada di Kabupaten Donggala. Mewakili Kapolres Donggala, Kasat Intelkan, Iptu Musa, memberikan materi peningkatan pemahaman ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan, dengan tema Bela Negara Sebagai Benteng Negara Kesatuan Republik Indonesia, kepada pelajar di kegiatan workshop, yang dilaksanakan oleh Kebangpol Kabupaten Donggala, Jumat (18/10/2019) di Aula SMK Negeri 1 Sojol Utara.
Musa mengatakan, peningkatan pemahaman ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan, harus ditanamkan kepada generasi millennial, sebagai wujud cinta tanah air dengan semangat Isemapa Maipiapa, yang merupakan motto kearifan lokal.
Menurutnya, semangat kedaerahan dalam rangka Cipta Kondisi menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden, serta menyukseskan pemilihan calon kepala desa se-Kabupaten Donggala, pada akhir Oktober ini, perlu ditingkatkan.
Dalam kesempatan itu, Kasat Intelkam, Iptu Musa, memberikan apresiasi kepada generasi muda, untuk tetap menjaga keutuhan NKRI dan bela Negara, sebagai benteng negara kesatuan RI.
“Bela negara tidak harus dalam bentuk wajib militer, karena bela negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan, dan petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh komponen dari suatu Negara, dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara tersebut,” ujarnya.
Musa menjelaskan, dalam bela negara, berdasar pada hukum upaya bela negara pada pasal 27 ayat (3) UUD 1945 menyatakan, semua warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara dan pasal 30 ayat (1) UUD 1945 bahwa tiap2 warga negara berhak dan wajib ikut serta dlm usaha pertahanan dan keamanan negara.
Tujuan bela negara lanjut dia, mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara, melestarikan budaya, menjalankan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945, serta menjaga identitas dan integritas bangsa dan negara.
“Pada intinya mari kita semua menciptakan suasana rukun, damai, dan harmonis dalam keluarga, sehingga bela negara tidak mesti dengan senjata karena perang yg nyata saat ini sangat nyata adalah perangi terhadap narkoba , miras, dan berita hoaks. Karena apabila ketiga macam bentuk gangguan tersebut sudah ada di tengah-tengah kita, maka kita akan lebih mudah terpapar terhadap paham radikalisme dan terorisme,” kata Musa. TIN