Warga Toaya Gelar Aksi Protes, Tuntut Penghentian Tambang Galian C

DONGGALA. MERCUSUAR – Warga Desa Toaya, Kabupaten Donggala, menggelar aksi unjuk rasa di kantor desa setempat sebagai bentuk kekecewaan terhadap pemerintah desa yang dianggap tidak berpihak pada kepentingan masyarakat. Aksi tersebut dipicu oleh aktivitas tambang galian C yang dinilai membawa dampak lingkungan dan mengganggu kehidupan warga.

Masyarakat menyatakan bahwa keberadaan perusahaan seharusnya memberikan manfaat, terutama membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar. Namun, mereka menilai aktivitas tambang justru menimbulkan kerusakan lingkungan dan berpotensi mengancam keberlanjutan hidup masyarakat desa.

Dalam aksi tersebut, warga menyoroti perlunya perusahaan melengkapi seluruh izin dan dokumen penting sebelum melakukan operasional. Mereka menegaskan bahwa setiap kegiatan pertambangan wajib memperhitungkan potensi dampak lingkungan dan mematuhi aturan yang berlaku.

Salah satu warga, Rifai, menyampaikan bahwa Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengeluarkan surat yang meminta agar aktivitas tambang galian C dihentikan sementara. Ia berharap pemerintah desa ikut membantu warga memperjuangkan hak-hak mereka.

Warga juga mendesak Dinas ESDM untuk memperkuat pengawasan terhadap perizinan, kegiatan operasional, serta aspek lingkungan dari seluruh aktivitas tambang di wilayah tersebut. Mereka khawatir, tanpa pengawasan ketat, kerusakan lingkungan akan semakin meluas dan menimbulkan dampak jangka panjang bagi masyarakat.

Pos terkait