Workshop “Lingkao” Angkat Pengetahuan Tradisional Berbahan Rempah Suku Kaili

LINGKAO

DONGGALA, MERCUSUAR — Workshop “Lingkao: Pengetahuan Tradisional Berbahan Rempah-rempah pada Suku Kaili” digelar selama dua hari, 22–23 November 2025, di Aula SKB Mavali Donggala. Kegiatan ini terselenggara dengan dukungan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XVIII Sulteng–Sulbar, melalui program Fasilitasi Pemajuan Kebudayaan (FPK) yang kini memasuki tahap ketiga.

Staf Perencana BPK Wilayah XVIII Sulteng–Sulbar, Abdul Kahar, dalam sambutan pembukaan pada Sabtu (22/11/2025) menjelaskan, pada tahap ketiga FPK tahun 2025 terdapat 31 penerima yang terpilih dari lebih dari 100 pendaftar dari Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat.

“Terdiri dari 19 penerima kategori komunitas dan 12 penerima kategori perseorangan. Kami berharap workshop ini menjadi titik awal dalam melestarikan pengetahuan pengobatan tradisional seperti Lingkao,” ujarnya.

Pelaksana kegiatan yang juga penerima program FPK tahap ketiga, Mas Intan mengatakan, tema ini diangkat untuk memperkuat citra dan kelangsungan pengetahuan tradisional Suku Kaili.

“Harapannya, Lingkao dapat dilestarikan dan diusulkan menjadi Warisan Budaya Takbenda,” katanya.

Workshop menghadirkan tiga narasumber yang membedah Lingkao dari beragam perspektif. Pegiat budaya dan literasi Donggala, Jamrin Abubakar, memaparkan keterkaitan Lingkao dengan pemanfaatan rempah dalam kebudayaan Kaili. Tim Ahli Cagar Budaya Kabupaten Donggala, Zulkifly Pagessa, menyoroti posisi Donggala sebagai bagian dari jalur rempah dan hubungannya dengan tradisi pengobatan seperti Lingkao. Sementara itu, praktisi Lingkao, Asdar, mengulas sejarah dan proses pembuatan bedak tradisional tersebut.

Workshop ini dihadiri oleh puluhan peserta yang terdiri dari beragam latar belakang seperti akademisi, praktisi, pemerhati budaya dan sejarah, mahasiswa, serta masyarakat umum. Workshop ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam memperkuat pelestarian pengetahuan lokal dan memastikan keberlanjutan warisan budaya masyarakat Kaili. JEF

Pos terkait