Yayasan Bonebula Bersama Bupati Donggala, Kajati Sulteng, dan PSMTI Komitmen Jaga Pesisir Lalombi

DONGGALA, MERCUSUAR – Yayasan Bonebula bersama jejaring mitra menggelar kegiatan pelepasan tukik dan penanaman mangrove di pesisir Pantai Desa Lalombi, Kecamatan Banawa Selatan, Kabupaten Donggala, Minggu (24/8/2025). Kegiatan ini digelar dalam rangka memeriahkan HUT Kabupaten Donggala, HUT Kemerdekaan RI, HUT Kejaksaan Tinggi Sulteng, serta Hari Konservasi Internasional.

Direktur Yayasan Bonebula, Andi Anwar, menjelaskan bahwa kegiatan pelepasan tukik merupakan bagian dari program Balai Belajar Pesisir yang mengedepankan kearifan lokal. Sejak empat tahun terakhir, yayasan ini telah melepas sekitar 500 ekor tukik dari jenis penyu sisik dan penyu hijau, yang merupakan satwa endemik Sulawesi Tengah.

“Pantai Surumana hingga Tolongano adalah wilayah peneluran penyu, namun belum masuk dalam kawasan konservasi. Ekosistem penyu terus terancam perburuan penyu dan telurnya. Kehadiran kami adalah upaya kecil untuk konservasi, sekaligus mendorong lahirnya aturan perlindungan pesisir sebagai habitat penyu,” ujarnya.

Selain pelepasan tukik, dilakukan pula penanaman mangrove sebagai barrier alami untuk mengurangi dampak rob dan tsunami.

“Pengalaman bencana 2018 menunjukkan wilayah yang memiliki mangrove mampu meminimalisir dampak tsunami. Selain itu, mangrove juga bermanfaat secara ekonomi karena buahnya bisa diolah menjadi kopi, teh, sirup nipah, dan aneka camilan,” kata Anwar.

Kegiatan tersebut dihadiri Bupati Donggala Vera Elena Laruni, Kepala Kejati Sulteng Nuzul Rahmat, Ikatan Adhyaksa Dharmakarini, Kajari Donggala, Kajari Sigi, unsur Forkopimda Donggala, Ketua PSMTI Sulteng Wijaya Chandra, pengurus DPP PSMTI, serta jajaran DPP Apindo Sulteng.

Dalam rangkaian acara, para pihak juga melakukan penandatanganan deklarasi komitmen bersama untuk mendukung upaya konservasi pesisir dan perlindungan penyu. Sebagai bentuk dukungan konkret, Yayasan Bonebula turut menerima bantuan sebagai bentuk dukungan terhadap kegiatan konservasi dari sejumlah mitra yang hadir.

Ketua PSMTI Sulteng, Wijaya Chandra, menyebut kegiatan ini sebagai wujud kolaborasi berbagai pihak.

“Ini adalah ikhtiar bersama menjaga alam dan bentuk syukur atas kebajikan alam. Kita berdoa agar tukik yang dilepas bisa bertahan hidup dan berkembang,” ucapnya.

Bupati Donggala, Vera Elena Laruni, berharap kegiatan tersebut dapat memperkuat sinergi pemerintah dengan berbagai pihak.

Sementara itu, Kajati Sulteng, Nuzul Rahmat, menegaskan bahwa kejaksaan juga memiliki tanggung jawab dalam penegakan hukum pengawasan lingkungan.

“Kegiatan seperti ini harus terus disebarluaskan. Kami siap membantu sosialisasi agar tumbuh kesadaran menjaga lingkungan di masyarakat,” tegas Nuzul. JEF

Pos terkait