BEIJING, MERCUSUAR – China terus mengembangkan teknologi untuk masa depan. Kini teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) telah masuk dalam kurikulum pendidikan dasar.
Kebijakan itu menyerukan pengintegrasian AI ke dalam semua aspek pendidikan, menginovasi model pembelajaran kolaboratif manusia-AI, dan mengubah fokus pendidikan dari transfer pengetahuan menjadi pengembangan kompetensi.
Di Sekolah Hari Nasional Beijing (Beijing National Day School) Cabang Pertama, para siswa kelas enam di sebuah kelas kecerdasan buatan sedang mempelajari pengodean, saat mereka membangun agen cerdas buatan sendiri dengan antusiasme insinyur pemula.
Mendapat tugas untuk memahami logika terapan AI dan penerapannya di dunia nyata, para siswa dengan dibimbing guru mereka menciptakan sebuah agen AI yang mampu melakukan percakapan dengan Qian Xuesen, pionir program antariksa China.
“Hal itu membuat pikiran saya lebih dinamis dan kreatif,” ujar siswa bernama Sun Yufeng, seperti dilansir Antara.
Suasana inspiratif tersebut mencerminkan perubahan yang lebih luas di seluruh Beijing. Di kota itu, mulai semester ini, mata pelajaran AI ditambahkan ke dalam kurikulum umum di lebih dari 1.400 sekolah dasar dan menengah, menandai upaya komprehensif untuk meningkatkan literasi AI para siswa.
Sekolah-sekolah tersebut akan menyediakan sedikitnya delapan kelas AI per tahun akademik, membimbing para siswa mulai dari memahami dasar-dasar AI hingga menggunakannya secara bertanggung jawab dan akhirnya menerapkannya secara inovatif. Mata pelajaran itu dirancang untuk menumbuhkan kreativitas dan memperkuat kemampuan pemecahan masalah melalui proyek-proyek praktis, demikian dilaporkan CCTV, lembaga penyiaran milik pemerintah China.
Langkah itu sejalan dengan upaya nasional China yang lebih luas untuk mempercepat pengadopsian AI di seluruh industri.
Pada Agustus, Dewan Negara China merilis dokumen kebijakan tentang percepatan inisiatif “AI+”, yang menetapkan strategi pengembangan AI China untuk satu dekade ke depan. Kebijakan itu menyerukan pengintegrasian AI ke dalam semua aspek pendidikan, menginovasi model pembelajaran kolaboratif manusia-AI, dan mengubah fokus pendidikan dari transfer pengetahuan menjadi pengembangan kompetensi.
Sembari meningkatkan literasi AI pada anak-anak, penekanan yang sama juga perlu diberikan pada pengembangan skenario-skenario yang memungkinkan mereka untuk mengeksplorasi, memahami, dan menerapkan AI, ujar Wakil Direktur Komisi Pendidikan Kota Beijing Wang Pan.
Banyak sekolah di Beijing telah mengadopsi pendekatan berbasis konteks untuk menumbuhkan literasi AI para siswa secara terfokus dan efektif. Contohnya, Sekolah Menengah Hongzhi Beijing telah mengatur kurikulum AI-nya ke dalam tiga tingkatan. ANT/TMU
Sumber: ANTARA