JAKARTA, MERCUSUAR – Indonesia mendesak India dan Pakistan menghindari perang. Melalui Kementerian Luar Negeri, Indonesia menyerukan kedua negara menahan diri dan mengutamakan dialog untuk menyelesaikan krisis.
Akun X resmi @Kemlu_RI di Jakarta, Rabu (7/5/2025), menyatakan Pemerintah Indonesia terus mengamati perkembangan situasi antara India dan Pakistan.
Kemlu juga mengimbau agar WNI yang berada di India dan Pakistan untuk tetap waspada dan menghindari bepergian ke wilayah terdampak, serta tempat-tempat yang mungkin menjadi sasaran konflik.
India pada Selasa malam (6/5/2025) mengatakan telah menembakkan rudal ke kota-kota Pakistan. Serta sebagian wilayah Kashmir yang diperintah Pakistan.
Pada Rabu, Kedutaan Besar India di Jakarta menyampaikan bahwa serangan rudal India ke Pakistan pada Selasa (6/5), hanya menyerang kamp-kamp teroris yang sudah dikenal yang menjadi target.
“Tidak ada sasaran sipil, ekonomi, maupun militer Pakistan,” menurut siaran pers Kedubes India.
Kedubes India menyatakan bahwa tindakan tersebut bersifat terfokus, tepat sasaran, terukur dan bertanggung jawab. Serta dirancang agar tidak memicu eskalasi.
“India memiliki petunjuk yang kredibel, data teknis, kesaksian para penyintas, serta bukti lain yang menunjukkan keterlibatan jelas teroris yang berbasis di Pakistan dalam serangan ini,” menurut pernyataan tersebut.
Sementara itu, Juru bicara militer Pakistan, Letjen Ahmed Sharif Chaudhry mengatakan setidaknya hingga saat ini terdapat delapan orang tewas, 35 orang terluka, dan dua orang hilang setelah India melancarkan serangan rudal di Pakistan.
SERANGAN BALASAN
Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif mengatakan bahwa pihaknya akan memberikan “balasan setimpal” pada India. Ia menyebut tindakan India itu sebagai “serangan pengecut” dan “aksi perang”.
Eskalasi antarnegara tetangga bersenjata nuklir itu terjadi setelah serangan 22 April di Jammu dan Kashmir yang dikelola India. Serangan itu menewaskan 26 orang. ANT/TMU
Sumber: ANTARA
