Negara Uni Eropa Tetapkan Embargo Senjata ke Israel

Robert Golob

LJUBLJANA, MERCUSUAR – Kejahatan kemanusiaan Israel atas warga Palestina mengusik negara-negara dunia. Salah satunya Slovenia.

Mengutip CNN Indonesia, Slovenia menjadi negara Uni Eropa pertama yang melarang semua perdagangan senjata dengan Israel , sebagai ‘hukuman’ atas agresi brutal negeri Zionis itu di Jalur Gaza, Palestina.

Perdana Menteri Slovenia Robert Golob mengumumkan embargo senjata ini saat sidang pemerintah pada Kamis (31/7).

“Slovenia adalah negara Eropa pertama yang melarang impor, ekspor dan transit senjata ke dan dari Israel,” demikian pernyataan resmi pemerintah Slovenia, Jumat, dikutip Al Jazeera .

Dalam rilis itu, mereka menyebut setiap negara wajib mengambil tindakan. Bahkan bila perlu lebih maju dari yang lain, karena agresi yang menghancurkan dan bantuan kemanusiaan yang ditolak masuk ke Gaza.

Lebih lanjut, Slovenia menegaskan mereka mengambil langkah ini secara independen karena Uni Eropa dianggap tidak mampu menerapkan kebijakan konkrit terhadap Israel karena alasan perpecahan dan perpecahan internal.

Sejak Israel melancarkan agresi ke Palestina, Slovenia merupakan salah satu negara yang lantang menentang tindakan pemerintahan Benjamin Netanyahu.

Pada awal Juli, Slovenia melarang dua menteri sayap kanan Israel Itamar Ben Gvir dan Bezalel Smotrich memasuki negara tersebut. Mereka juga menyebut kedua orang itu sebagai “persona non grata.”

Pemerintah Slovenia menuding menteri sayap kanan Netanyahu itu menghasut kekerasan ekstrem dan melakukan pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia warga Palestina.

Jauh sebelum itu, tepatnya pada Juni 2024, Slovenia mengakui Negara Palestina dengan mengeluarkan dekrit.

Langkah terbaru Slovenia bisa membuat Israel semakin terjepit usai dua negara Eropa yang punya kekuatan signifikan Inggris dan Prancis hendak mengakui Palestina pada September mendatang.

Sederet tekanan negara Eropa itu sebagai bentuk kekhawatiran atas agresi brutal Israel di Palestina tanpa henti.

Imbas agresi Israel, lebih dari 60.000 warga Palestina tewas, ratusan ribu rumah dan fasilitas sipil hancur, dan jutaan orang terpaksa mengungsi. CNN/TMU

Pos terkait