Pakistan Serukan Dialog, India: Operasi Sindoor belum Berakhir

Menteri pertahanan India, Rajnath Singh

NEW DELHI, MERCUSUAR – Perseteruan India dan Pakistan memasuki babak baru. Pakistan menawarkan dialog untuk menghentikan ketegangan kedua negara. Gencatan senjata, harus dilanjutkan dengan dialog dan mengutamakan diplomasi.

Namun, Menteri Pertahanan India Rajnath Singh menegaskan bahwa Operasi Sindoor, yang diluncurkan sebagai respons atas serangan teroris di wilayah Kashmir di bawah kendali India, belum berakhir.

Di hadapan personel militer di Pangkalan Angkatan Udara Bhuj Rudra Mata, Gujarat, Jumat, Singh mengatakan bahwa operasi tersebut bisa jadi dilanjutkan apabila Pakistan melanggar kesepakatan gencatan senjata.

“Pakistan sedang dalam masa percobaan. Jika perilaku mereka membaik, maka semuanya akan baik-baik saja, karena jika tidak (Pakistan) akan mendapat hukuman yang paling berat,” kata Singh.

“Kami akan tunjukkan kepada dunia gambaran lengkapnya jika waktunya tiba,” tambah Menhan India itu.

Pakistan Serukan Prioritas Dialog

Pakistan pada Jumat menyerukan upaya untuk “memprioritaskan” dialog dan diplomasi guna meredakan ketegangannya dengan India.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan Shafqat Ali Khan mengatakan kepada wartawan di Islamabad bahwa gencatan senjata yang berlaku antara Islamabad dan New Delhi merupakan perkembangan yang “positif.”

Untuk itu, dia mendesak New Delhi untuk “mematuhi dengan teguh implementasinya” dan juga memprioritaskan stabilitas regional dan kesejahteraan warganya.

Seruan disampaikan sehari setelah Menteri Luar Negeri Pakistan Ishaq Dar menyerukan “dialog terpadu” dengan India untuk menyelesaikan masalah kedua negara.

Belum ada tanggapan langsung dari New Delhi saat berita ini diterbitkan.

Eskalasi militer antara dua musuh bebuyutan itu dimulai pada 6 Mei malam hari ketika New Delhi menembakkan rudal ke wilayah Pakistan dan Kashmir yang dikelola Pakistan. Rudal tersebut menghantam apa yang menurut New Delhi sebagai “sembilan lokasi teror.”

Serangan tersebut memicu pembalasan pada 10 Mei oleh Islamabad, yang menyerang 26 sasaran militer India di bagian timur negara tetangganya itu, serta di Kashmir yang dikelola India.

Namun, AS memediasi gencatan senjata antara keduanya akhir pekan lalu, yang masih berlaku. Dan kedua militer yang bertikai pada Kamis memutuskan untuk melanjutkan “langkah-langkah membangun kepercayaan guna mengurangi tingkat kewaspadaan.”

Menyambut pernyataan Presiden AS Donald Trump untuk memainkan perannya dalam penyelesaian sengketa Jammu dan Kashmir. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan menegaskan dukungan terhadap keterlibatan AS.

“Kami tegaskan kembali dukungan kami atas pengumuman Presiden Trump untuk bekerja sama dengan Pakistan dan India. Guna mencari penyelesaian sengketa Jammu dan Kashmir,” kata juru bicara tersebut. ANT/TMU

Sumber: ANTARA

Pos terkait