Penghormatan Terakhir Paus Fransiskus Dekati 100 Ribu Orang

VATIKAN, MERCUSUAR – Penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus mendekati seratus ribu orang. Setidaknya hingga berita ini diturunkan, sudah lebih dari 90 ribu orang memberikan penghormatan terakhir secara langsung, pada hari kedua jasadnya disemayamkan di Basilika Santo Petrus Vatikan, Kamis (24/4).

Dilansir dari Antara, media Vatikan melaporkan pelayat memasuki Katedral sejak prosesi dibuka bagi umum, Rabu (23/4/2025) pukul 11:00 waktu setempat. Mereka harus mengantre berjam-jam sebelum bisa masuk Basilika.

Basilika semestinya ditutup tepat tengah malam, tetapi antrian para pelayat yang hendak menyaksikan sang Paus masih sangat panjang. Sehingga otoritas Vatikan tetap membuka Basilika hingga pukul 5:30 pagi, sebelum dibuka lagi dua jam kemudian.

Sekitar 13.000 orang saja telah memasuki Basilika dari periode tengah malam hingga pukul 5:30 pagi tersebut.

Masyarakat masih dapat melayat ke Basilika pada Jumat sebelum prosesi pemakaman digelar pada Sabtu dan akan dihadiri oleh pemimpin dunia. Termasuk utusan Presiden RI, Prabowo Subianto, yakni Joko Widodo, Presiden AS, Donald Trump beserta 200 ribu lebih orang lainnya.

Akan Hadir 130 Delegasi Negara

Kantor Protokoler Sekretariat Negara Vatikan menyatakan 130 delegasi, termasuk kepala negara dan pemimpin monarki, dikonfirmasi hadir pada pemakaman Paus.

Jasad Paus Fransiskus, yang dipasangkan jubah merah dengan mitra (penutup kepala) putih dan rosario di tangannya, terbaring di sebuah peti mati terbuka di depan Altar Pengakuan Dosa di Basilika Santo Petrus.

Peti mati tersebut diletakkan pada sebuah panggung kecil di atas hamparan permadani yang dibuat sederhana. Sebagai bentuk penghormatan atas wasiat Paus Fransiskus.

Paus Fransiskus akan dikebumikan di Basilika Santa Maria Maggiore, berbeda dari paus-paus sebelumnya yang dimakamkan di Basilika Santo Petrus.

Sebagaimana wasiatnya, Paus Fransiskus meminta dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore, antara Kapel Paulina dan Kapel Sforza. Paus juga meminta supaya makamnya dibuat “tanpa ornamen tertentu dan dituliskan hanya dengan satu kata: Franciscus”.

Terkait persiapan keamanan, Kementerian Pertahanan Italia menyatakan siap menerjunkan sistem antidrone, pesawat tempur Eurofighter, dan sebuah kapal tempur. Angkatan Bersenjata Italia juga akan menyiagakan sebuah kapal perusak di lepas pantai Fiumicino. TMU/ANT

Sumber: ANTARA

Pos terkait