GAZA, MERCUSUAR – Lebih 70 ribu anak-anak di wilayah Gaza terancam malnutrisi akut imbas militer Israel memblokade bantuan kemanusiaan ke Palestina.
Kondisi itu diungkapkan Program Pangan Dunia (WFP), lembaga di bawah payung Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
Dilansir dari CNN Indonesia, warga Palestina di Gaza berada di ambang kelaparan dan sangat membutuhkan bantuan. Anak-anak harus mengantre berjam-jam untuk mendapatkan makanan.
“WFP mengambil setiap kesempatan untuk memberikan bantuan makanan dan nutrisi – tetapi ini hanyalah setetes air di dalam ember,” tulis badan WFP di X, melansir Aljazeera , Sabtu (24/5).
“Untuk mencegah kelaparan dan menyelamatkan nyawa, kami membutuhkan akses yang segera, tidak terbatas, dan aman untuk mengirimkan bantuan,” lanjutnya.
Israel hanya mengizinkan sedikit bantuan yang masuk ke Gaza minggu ini setelah melonggarkan sebagian blokade yang telah berlangsung selama 11 minggu.
Selain ancaman malanutrisi terhadap puluhan ribu anak-anak, Kantor Media Pemerintah Gaza mencatat 300 kasus keguguran di wilayah tersebut karena kelaparan. Tidak hanya itu, sedikitnya 58 warga Palestina meninggal dunia karena kekurangan gizi dan 242 lainnya karena kekurangan makanan dan obat-obatan.
Sekjen PBB Antonio Guterres mengecam tindakan blokade bantuan untuk Gaza yang dilakukan Israel. Ia mengatakan serangan militer Israel dan blokade bantuan kemanusiaan mendorong penduduk Gaza ke ambang kelaparan.
“Selama hampir 80 hari, Israel memblokir masuknya bantuan internasional yang menyelamatkan nyawa,” kata Guterres dalam sebuah pernyataan.
“Seluruh penduduk Gaza menghadapi risiko kelaparan,” lanjutnya.
Pasokan Sangat Tidak Memadai
Meskipun Israel mengizinkan beberapa ratus truk untuk memasuki Gaza pada minggu ini, Guterres menggambarkan pasokan aliran sangat tidak memadai.
“Semua bantuan yang diizinkan hingga saat ini hanya berjumlah satu sendok teh ketika bantuan yang dibutuhkan sangat banyak,” katanya.
Ia mengatakan bahwa serangan Israel menyebabkan kematian dan kehancuran yang mengerikan di wilayah Gaza. Dikatakan sekitar 80 persen wilayah Gaza telah dinyatakan sebagai zona militer Israel atau berada di bawah perintah evakuasi.
“Tanpa akses bantuan yang cepat, dapat diandalkan, aman, dan berkelanjutan, lebih banyak orang akan meninggal – dan konsekuensi jangka panjang bagi seluruh populasi akan sangat besar,” kata Guterres. CNN/TMU