MEKSIKO CITY, MERCUSUAR – Wabah campak menyerang Meksiko. Wabah ini telah menewaskan empat orang tahun ini, termasuk tiga anak.
AFP melaporkan, sebagian besar dari lebih dari 1.000 kasus campak yang dikonfirmasi di Meksiko terjadi di daerah dekat perbatasan AS.
Pejabat negara bagian Utara yang terkena dampak paling parah, Chihuahua, mengatakan telah bertemu para pemimpin Mennonite setempat untuk mendorong vaksinasi.
Dikutip dari CNN Indonesia, dua anak berusia 11 bulan dan tujuh tahun dari komunitas Kristen yang skeptis terhadap vaksin meninggal, karena komplikasi terkait penyakit yang sangat menular itu bulan ini.
Berdasarkan catatan Departemen Kesehatan Chihuahua, salah satu dari mereka menderita leukemia dan yang lainnya memiliki kondisi ginjal.
“Dalam kasus anak berusia 11 bulan, ibunya juga tidak ada. Jadi dia tidak dapat menularkan kekebalan kepada bayinya,” terang Departemen Kesehaan Chihuahua dalam pernyataannya.
Sementara itu, seorang pria berusia 31 tahun yang tidak meninggal di negara bagian yang sama pada bulan April lalu. Kemudian, seorang gadis berusia satu tahun kehilangan nyawanya di negara bagian tetangga Sonora.
“Dia menderita kekurangan gizi parah,” ujar dinas kesehatan setempat.
AS juga tengah memerangi wabah campak, khususnya di negara bagian perbatasan Selatan, dengan lebih 1.000 kasus terkonfirmasi dan beberapa kematian.
Campak adalah virus pernapasan yang sangat menular, menyebar melalui droplet ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau sekadar bernapas.
Dikenal karena ruam khasnya, penyakit ini menimbulkan risiko serius bagi individu, termasuk bayi di bawah 12 bulan yang biasanya tidak memenuhi syarat untuk terkena, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. CNN