Diet Gula Perlambat Penuaan Kulit

Ilustrasi

MERCUSUAR – Benarkah diet gula dapat memperlambat penuaan? Seperti diketahui konsumsi gula berlebihan dapat berkontribusi terhadap obesitas dan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, penyakit Alzheimer, depresi, dan bahkan beberapa jenis kanker.

Laman Healthline juga mengungkap bahwa mengurangi asupan gula tambahan dapat bermanfaat bagi kesehatan Anda secara keseluruhan, termasuk membantu mempertahankan berat badan dan kadar gula darah yang sehat.

Gula tambahan tersedia dalam berbagai bentuk, termasuk versi olahan seperti gula putih dan gula merah, sirup jagung, hingga madu. Gula yang ditambahkan menyumbangkan kalori dan hanya menyediakan sedikit nutrisi sehingga membuatnya berbahaya bila dikonsumsi berlebihan.

Melansir Okezone, melakukan diet gula atau mengurangi konsumsi gula tambahan bisa berdampak baik untuk kesehatan tubuh. Tak hanya membuat bobot tubuh berkurang, diet gula bisa menimbulkan manfaat lainnya.

Berikut manfaat diet gula untuk kesehatan.

1. Mengurangi Risiko Diabetes

Penelitian menunjukkan konsumsi gula yang tinggi dapat meningkatkan kemungkinan terkena diabetes Tipe 2. Para ilmuwan menjelaskan hal ini sebagian besar karena bertambahnya berat badan seseorang ketika mereka mengonsumsi banyak kalori dalam bentuk tambahan gula.

Mengurangi gula tambahan akan memudahkan Anda mengatur berat badan dan menjaga kadar glukosa darah dalam parameter yang sehat, yang keduanya menurunkan risiko diabetes Anda.

2. Memperlambat Penuaan Kulit

Mengurangi kelebihan gula dan menjaga glukosa darah dapat memperlambat laju penuaan kulit. Pola makan tinggi gula menyebabkan produksi AGEs yang dikaitkan dengan percepatan proses penuaan kulit.

Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa mengurangi asupan gula dapat memperlambat efek penuaan yang disebabkan oleh AGEs pada kulit secara signifikan, terutama jika pola makan Anda mencakup banyak buah dan sayuran.

3. Jarang Sakit

Manfaat lainnya dari diet gula ialah membuat tubuh lebih fit, prima, dan jarang sakit. Penelitian menemukan bahwa asupan gula yang tinggi mengubah keseimbangan bakteri di usus, meningkatkan jenis bakteri yang bersifat pro-inflamasi.

Pada penelitian tahun 2018, lebih dari 1.100 peserta menunjukkan bahwa semua jenis gula tambahan seperti fruktosa, sukrosa, glukosa, dan HFCS meningkatkan kadar protein C-reaktif atau sebuah kunci penanda peradangan.

4. Menurunkan Risiko Depresi

Manfaat dari diet gula ialah peningkatan kesehatan psikologis. Hal ini membuat risiko depresi dapat berkurang.

Asupan gula tambahan yang lebih tinggi dikaitkan dengan kemungkinan lebih besar mengalami depresi, kecemasan, dan masalah kesehatan mental lainnya. Para peneliti berpendapat bahwa hal ini berasal dari peradangan di otak yang dipicu oleh indeks glikemik gula yang lebih tinggi. OKZ/TMU

Pos terkait