Melatih Otak Tetap Sehat dan Bahagia

Ilustrasi

MERCUSUAR – Kebahagiaan adalah tujuan universal yang dikejar oleh banyak orang. Namun, bagaimana kita dapat mencapai kebahagiaan yang langgeng dan meningkatkan kesehatan kita? Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa kebahagiaan tidak hanya ditentukan oleh faktor genetik atau lingkungan, tetapi juga dapat dipengaruhi oleh aktivitas otak kita.

Berikut beberapa strategi ilmiah untuk melatih otak agar tetap bahagia, dirangkum dari berbagai sumber.

1. Praktik Gratitude

Penelitian menunjukkan bahwa praktik gratitude atau berpikir positif dan senantiasa bersyukur, dapat meningkatkan kebahagiaan dan kesehatan (Emmons & McCullough, 2003). Dengan fokus pada hal-hal positif dalam hidup, kita dapat meningkatkan produksi neurotransmitter seperti dopamin dan serotonin, yang terkait dengan perasaan bahagia. Cobalah untuk menulis setiap hari, beberapa hal yang kamu syukuri.

2. Meditasi dan Zikir

Meditasi telah terbukti dapat mengurangi stres dan meningkatkan kesadaran (Hölzel et al., 2011). Dengan melakukan meditasi secara teratur, kita dapat meningkatkan aktivitas otak di area yang terkait dengan perasaan bahagia dan mengurangi aktivitas di area yang terkait dengan stres.

Bagi umat muslim, zikir secara rutin juga akan mengantarkan pada kebahagian jiwa dan kesehatan otak.

3. Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik telah terbukti dapat meningkatkan produksi endorfin, hormon kebahagiaan (Boecker et al., 2008). Dengan berolahraga secara teratur, kita dapat meningkatkan mood dan mengurangi gejala depresi. Cobalah untuk melakukan aktivitas fisik yang kamu sukai, seperti berjalan, berlari, atau yoga.

4. Hubungan Sosial

Penelitian menunjukkan bahwa hubungan sosial yang positif dapat meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan (Diener et al., 2000). Dengan menjalin hubungan yang positif dengan orang lain, kita dapat meningkatkan produksi oksitosin, hormon yang terkait dengan perasaan bahagia. Cobalah untuk memprioritaskan waktu bersama keluarga dan teman.

5. Pembelajaran Baru

Pembelajaran baru telah terbukti dapat meningkatkan kepuasan dan kepercayaan diri (Lyubomirsky et al., 2005). Dengan terus belajar dan menantang diri dengan hal-hal baru, kita dapat meningkatkan produksi dopamin dan meningkatkan kebahagiaan. Cobalah untuk mengambil kursus atau mempelajari keterampilan baru.

Melatih otak untuk kebahagiaan memerlukan kombinasi dari beberapa strategi ilmiah. Dengan praktik gratitude, meditasi, zikir, aktivitas fisik, hubungan sosial yang positif, dan pembelajaran baru, kita dapat meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan kita. Ingatlah bahwa kebahagiaan adalah perjalanan, bukan tujuan, dan dengan menerapkan strategi ini, kita dapat meningkatkan kualitas hidup kita. */TMU

Pos terkait