Olahraga yang Tepat untuk Ibu Hamil

Ilustrasi

MERCUSUAR – Kehamilan adalah masa penuh perubahan fisik dan emosional. Di tengah berbagai penyesuaian, olahraga ringan ternyata menjadi salah satu cara terbaik untuk menjaga kesehatan ibu dan janin. Namun, penting bagi ibu hamil untuk memilih jenis olahraga yang aman dan sesuai dengan kondisi kehamilannya.

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG, 2020), olahraga selama kehamilan dapat memberikan berbagai manfaat, seperti mengurangi nyeri punggung, sembelit, kembung, dan bengkak.

Selain itu olahraga juga dapat meningkatkan suasana hati dan energi, membantu tidur lebih nyenyak, meningkatkan kekuatan otot dan daya tahan, serta membantu kesiapan tubuh untuk persalinan

Berikut adalah beberapa olahraga yang direkomendasikan dan aman untuk dilakukan selama kehamilan:

1. Jalan Kaki

Jalan kaki adalah olahraga ringan yang bisa dilakukan setiap hari. Aman di semua trimester dan membantu memperlancar peredaran darah serta meningkatkan stamina.

2. Berenang

Berenang atau senam air sangat baik karena air menopang berat badan, sehingga mengurangi tekanan pada sendi dan tulang belakang. Aktivitas ini juga membantu meredakan pembengkakan pada kaki.

3. Pilates Prenatal

Pilates untuk ibu hamil membantu memperkuat otot-otot inti, memperbaiki postur tubuh, dan mengurangi nyeri punggung. Gerakan pilates yang lembut sangat sesuai untuk ibu hamil dengan pengawasan instruktur terlatih.

4. Senam Kegel

Latihan ini berfokus pada otot dasar panggul yang mendukung rahim, kandung kemih, dan usus. Melansir BHS UK, melatih otot ini dapat membantu selama proses persalinan dan mempercepat pemulihan pascapersalinan.

Sebaiknya ibu hamil menghindari olahraga yang berisiko tinggi seperti benturan fisik. Sebelum olahraga, sebaiknya konsultasikan dengan dokter kandungan.

Beberapa tips olahraga untuk ibu hamil juga wajib diperhatikan, seperti penggunaan pakaian yang nyaman dan sepatu yang sesuai, menghindari olahraga di suhu panas dan lembap. Tidak kalah penting, penuhi kebutuhan cairan sebelum, selama, dan sesudah berolahraga. Hentikan olahraga jika mengalami pusing, sesak napas, nyeri dada, atau kontraksi. */TMU

Pos terkait