MERCUSUAR – Uban identik dengan usia paruh baya. Biasanya orang beruban dimulai pada usia 40-an tahun. Namun kini semakin banyak anak muda, termasuk Gen Z yang masih berusia belasan hingga awal 20-an, sudah ditumbuhi rambut yang memutih.
Padahal, menurut sebuah studi pada 2021, rata-rata uban baru muncul di usia pertengahan 30-an untuk orang Kaukasia, akhir 30-an untuk orang Asia, dan pertengahan 40-an untuk orang Afrika. Artinya, uban pada Gen Z muncul hampir dua dekade lebih cepat dari seharusnya.
Melansir wolipop detik, mnurut para ahli kesehatan uban kondisi ini bisa menjadi sinyal adanya masalah yang lebih serius dalam tubuh.
Catarina Orr-Lee, seorang health coach dari Ohio, mengatakan bahwa uban di usia dini bisa jadi tanda adanya ketidakseimbangan mineral dalam tubuh. Menurutnya, kadar zinc (seng) dan kalsium yang terlalu tinggi, serta kadar zat besi dan mangan yang rendah, berpotensi memicu tumbuhnya uban. Kekurangan tembaga juga bisa memperburuk kondisi ini.
Hal senada disampaikan oleh dr. Viktoryia Kazlosukaya, seorang dokter kulit di New York, AS.
“Tidak mengejutkan, karena tembaga, zinc, dan zat besi berperan penting dalam aktivitas enzim tirosinase,” jelasnya, seperti dikutip dari New York Post.
Penyebab remaja mengalami ubanan bisa berasal dari faktor alami maupun gaya hidup. Berikut beberapa penyebab utamanya, dirangkum dari beberapa sumber.
Faktor Genetik
Jika orang tua atau kakek-nenek mengalami uban sejak muda, kemungkinan besar keturunan juga akan mengalaminya. Genetik merupakan faktor dominan dalam munculnya uban dini.
Stres
Stres kronis dapat memengaruhi keseimbangan hormon dan mempercepat kerusakan sel melanosit (sel penghasil pigmen rambut), sehingga rambut cepat memutih.
Kekurangan Nutrisi
Kekurangan vitamin B12, vitamin D, zat besi, tembaga, seng, dan folat dapat mengganggu produksi melanin, pigmen pemberi warna pada rambut. Pola makan yang kurang seimbang bisa memicu uban dini.
Gangguan Hormon
Penyakit autoimun (misalnya vitiligo, alopecia areata) bisa menyerang sel pigmen rambut. Gangguan tiroid (hipertiroid atau hipotiroid) juga sering dikaitkan dengan uban dini.
Paparan Polusi
Radikal bebas dari asap rokok, polusi, atau paparan bahan kimia berlebih bisa merusak melanosit rambut. Merokok terbukti meningkatkan risiko uban dini hingga 2,5 kali lipat.
Perubahan Gaya Hidup dan Kebiasaan Buruk
Kurang tidur, konsumsi junk food, serta kebiasaan begadang dapat mempercepat penuaan sel. Penggunaan produk rambut dengan bahan kimia keras juga bisa melemahkan pigmen rambut.
Kalau kamu masih muda tapi mulai melihat uban muncul, jangan panik dulu. Ada beberapa langkah sederhana yang bisa kamu lakukan untuk menjaga kesehatan rambut sekaligus mencegah uban datang terlalu cepat.
1. Perbanyak makanan kaya mineral dan vitamin
Konsumsi makanan tinggi zat besi, tembaga, dan vitamin B-12 seperti daging merah, hati ayam, kacang-kacangan, seafood, serta sayuran hijau.
2. Kelola stres dengan baik
Stres kronis bisa mempercepat munculnya uban. Cobalah olahraga ringan, meditasi, journaling, atau sekadar “me time” untuk membantu menenangkan pikiran.
3. Stop merokok
Merokok tidak hanya merusak paru-paru, tetapi juga mempercepat penuaan, termasuk memicu rambut beruban lebih cepat.
4. Tidur cukup
Kurang tidur membuat tubuh rentan stres oksidatif. Usahakan tidur 7–8 jam setiap malam agar tubuh dan rambut tetap sehat.
5. Hindari diet ekstrem
Mengurangi asupan makanan terlalu ketat bisa menyebabkan tubuh kekurangan nutrisi penting yang dibutuhkan rambut untuk tetap berpigmen. DTC/TMU