TONDO, MERCUSUAR – Universitas Tadulako (Untad) menyelenggarakan Pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Angkatan 110, dengan tema “Optimalisasi Potensi Masyarakat dengan Pemberdayaan dan Pengembangan Inovasi melalui percepatan pembangunan desa serta Mewujudkan kampus Hijau Sehat dan Bersih”. Kegiatan ini berlangsung di Auditorium Untad, Minggu (10/11/2024), yang dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Untad, beberapa sivitas akademika serta mahasiswa Untad.
Pelaksanaan KKN ke 110 ini diikuti sebanyak 1.127 mahasiswa, dengan penempatan mahasiswanya berada dibeberapa lokasi seperti di Kabupaten Pasangkayu, Poso, Tojo Una-Una, Donggala, Parigi Mautong, Sigi, dan Kota Palu.
Acara pembekalan tersebut diawali dengan sambutan Ketua LPPM Dr. Lukman Nadjamuddin, M.Hum, menyampaikan pesannya kepada mahasiswa agar bisa menjaga nama baik Untad.
“Saya berpesan kepada anak-anak sekalian, agar supaya selama berada di lokasi KKN kurang lebih satu bulan, menjaga nama baik Untad, menjaga kebersamaan sesama anggota di Posko jangan sampai sesama anggota justru menimbulkn masalah, menimbulkan kegaduhan, yang membuat aparat desa, kepala desa dan masyrakat sekitar merasa tidak nyaman dan terganggu. Tunjukan bahwa kehadiran anda di lokasi KKN benar-benar bisa memberi pencerahan, bisa melakukan perubahan, bisa memberi sesuatu yang memang dapat dirasakan di masyarakat,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama sambutan sekaligus membuka kegiatan oleh Wakil Rektor Untad bidang Akademik, Dr. Eng. Ir. Andi Rusdin, S.T., M.T., M.Sc, menyampaikan harapannya agar mahasiswa KKN Angkatan 110 serius mengikuti proses KKN.
“Diharapkan adik-adik bisa serius mengikuti KKN, bagaimana caranya supaya mahasiswa bisa menjaga diri, kemudian mendapatkan kesempatan ber-KKN sehingga bisa mendapatkan ilmu dari KKN tersebut. Dan juga disebutkan tadi bahwa KKN itu adalah mata kuliah wajib tingkat Universitas, artinya hampir semua mahasiswa S1 itu harus melaksanakan KKN, dan kami harapkan adik-adik bisa menuntut ilmu di tempat KKN, mempromosikan Untad karena adik-adik dibawa ke sana itu atas nama Untad,” ujarnya. */JEF
