TANAMODINDI, MERCUSUAR – Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, menjabarkan laju pertumbuhan usia produktif berdasarkan lulusan sekolah dan perguruan tinggi yang harus dapat terfasilitasi pekerjaan lebih dari 3.000 orang, namun lapangan kerja yang tersedia per tahun rata-rata 900 lowongan kerja.
“Pencari kerja yang tertampung kurang dari 200 orang, sisanya diisi oleh pekerja dari luar daerah, makanya setiap tahunnya ketambahan lebih dari 2.000 pengangguran yang tidak memiliki peluang kerja di Kota Palu,”katanya, saat bertemu Menteri Ketenagakerjaan RI, Ida Fauziyah, Selasa (7/9/ 2021).
Menurutnya dengan 2.000 pengganguran yang tidak terserap lapangan kerja ini, maka strategi yang dapat dilakukan yakni peningkatan jumlah tenaga kerja yang terampil, terlatih, dan memiliki kompetensi. Selain itu pembukaan kesempatan lapangan kerja keluar negeri.
Kemudian pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) di Kota Palu untuk percepatan pemenuhan tenaga kerja tersertifikasi keahlian, pengembangan teknologi tepat guna bagi masyarakat, dan bantuan permodalan usaha bagi masyarakat miskin.
Audiens yang berlangsung di kantor Kementerian Ketenagakerjaan RI, Jakarta tersebut wali kota juga menjabarkan sejumlah isu maupun strategi ketenagakerjaan di Kota Palu, termasuk usulan fasilitasi pembangunan dan pengembangan usaha tenaga kerja mandiri.
Usai pertemuan, Wali Kota Hadianto dan Ketua TP-PKK Diah dan Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Tenaga Kerja kota Palu, Setyo Susanto memberikan cenderamata kepada Menteri Ida berupa plakat, bawang goreng, serta kain batik bomba. ABS/*