2 Hari, 300 Dosis  Pemkot Kekurangan Stok Vaksin

Kekurangan Dosis Vaksin-82972a6d
PAPARAN - Wakil Wali Kota Palu, Rany A Lamadjido, saat mengikuti acara forum warga secara virtual terkait peran Pemkot dalam penaganan Covid-19, Senin (9/8/2021).FOTO: HUMAS PEMKOT

TANAMODINDI, MERCUSUAR – Wakil Wali kota Palu, dr. Reny A. Lamadjido menjabarkan bahwa pencapaian vaksinasi untuk dosis pertama di Kota Palu sebesar 101.396 atau 38,9 persen dan untuk dosis kedua sebesar 61.838 atau 23 persen.

“Pencapaian tersebut melampaui dari angka nasional. Namun kami kesulitan dengan ketersediaan vaksin yang dikirim langsung dari pusat. Terkadang dikirim hanya 300 dosis setelah dua hari, vaksin tersebut sudah habis akhirnya kita menunggu lagi,”ungkapnya, saat menjadi narasumber dalam forum warga yang digelar secara virtual dari ruang kerjanya, belum lama ini.

Forum yang juga menghadirkan sejumlah narasumber tersebut mengangkat tema bertajuk “Seruan Kegentingan: Krisis Pandemi di Depan Mata!” yang diinisiasi oleh Relawan Roa Jaga Roa (Teman Bantu Teman) yang terbentuk sejak akhir Juli 2021.

Dalam paparannya, Wawali secara garis besar menjelaskan tentang upaya-upaya yang dilakukan Pemerintah kota Palu dalam melakukan pencegahan dan penanganan Covid-19.

Beberapa di antaranya yakni berupaya mencari solusi untuk melakukan vaksinasi secara masif di seluruh kelurahan yang dikoordinir secara menyeluruh oleh para Camat se-kota Palu.

Pemkot, kata Reny menargetkan seluruh camat agar sebanyak 80 persen masyarakat untuk divaksin supaya seluruh masyarakat di Kota Palu mencapai herd immunity (kekebalan kelompok).

Selain itu, lanjut Wawali kebijakan yang diterapkan Pemkot yakni Operasi Yustisi yang dilakukan tiga kali sehari untuk mendisiplinkan masyarakat menjalankan Protokol Kesehatan Covid-19.

Kemudian pembagian sembako melalui Dinas Sosial Kota Palu, dimana sampai dengan 8 Agustus 2021 Pemerintah kota Palu telah membagikan sembako kepada 360 KK atau 1.460 jiwa.

Ia menambahkan bahwa Pemerintah kota Palu terus berupaya meningkatkan vaksinasi, tracing (pelacakan sebaran Covid-19), hingga testing untuk memutus rantai Covid-19 sekaligus juga mengoptimalkan treatment terhadap pasien Covid-19. ABS

Pos terkait