TANAMODINDI, MERCUSUAR – Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palu, Sudaryano Lamangkona menuturkan, sepanjang Januari hingga Desember 2021, sudah menangani sekira 153 peristiwa kebakaran di wilayah Kota Palu.
Peristiwa kebakaran yang terjadi dipicu berbagai hal, mulai dari korsleting listrik hingga kelalaian masyarakat itu sendiri. Kelalaian yang dimaksud seperti meninggalkan rumah tanpa memperhatikan peralatan eletronik, dan mematikan kompor gas.
Menurut Sudaryano, beberapa kebakaran terjadi saat rumah ditinggalkan dalam keadaan kosong dan baru diketahui warga ketika api sudah membesar. Kebakaran itu bisa jadi dipicu korsleting listrik.
“Sebaiknya sebelum keluar rumah, semuannya diperiksa. Cabut colokan listrik , periksa kompor, jika sedang membakar sampah, pastikan apinya sudah mati, jangan tinggalkan begitu saja,”ungkap Sudaryano, Kamis (9/12/2021).
“Bisa jadi, terminal atau colokan listriknya tidak standar dan melebihi kapasitas kemampuan kabel dan terminal. Sehingga hangus dan menyebabkan kebakaran. Pastikan jaringan peralatan elektronik yang digunakan itu sudah sesuai standar” tambahnya.
Saat ini Damkar memiliki sebanyak tiga mobil tembak dan tiga mobil suplai, ditambah satu unit mobil Rescue. Dari jumlah tersebut masih jauh dari kebutuhan untuk mengcover wilayah Kota Palu dari persitiwa kebakaran. Apalagi kata dia, petugas pemadam kebakaran buhan sekadar mengurusi pertiwa kebakaran, melainkan penyelamatan lainnya.
“Jumlah personel damkar dan penyelamatan ada 114 Orang. Jumlah itu masih disesuaikan dengan jumlah sarana prasarana dan peralatan yang kami miliki. Jika ada penambahan Pos jaga tentu berimplikasi pada penambahan jumlah personel. Kami selalu merespon setiap kejadian kebakaran dan non kebakaran, baik penanggulangan maupun penyelamatan,” ujar Sudaryano. IKI