MAMBORO, MERCUSUAR – Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kota Palu kembali menggelar lomba perpustakaan sekolah tingkat SD/MI se-Kota Palu tahun 2021. Kegiatan ini dilaksanakan dengan mekanisme seperti tahun sebelumnya yakni meliputi penilaian administrasi, penilaian presentasi dan penilaian visitasi, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Kepala DPAD Palu, Presly Tampubolon mengatakan, sebanyak 32 SD dan MI mengikuti lomba perpustakaan antar sekolah dan tim penilai sudah turun melakukan kunjungan, yang akan melaksanakan penilaian selama sepekan dengan empat tim penilai dari pihak provinsi.
“Tahapan awal penilaian dilaksanakan dengan melakukan penilaian administrasi dan presentasi hungga akhir Mei ini dan finalnya bulan Juni. Penilaian administrasi dilakukan tim juri dengan memeriksa instrumen lomba berikut bukti fisiknya,”ujar Presly, Senin (24/5/2021).
Presentasi profil dan kegiatan perpustakaan, lanjut dia dilakukan kepala perpustakaan sekolah di hadapan tim juri untuk memberi gambaran singkat tentang kondisi perpustakaan, dan kedepanya akan mendapatkan Nomor Pokok Perpustakaan (NPP) untuk syarat pembinaan perpustakaan sekolah.
Presly mengatakan perpustakaan sekolah dinilai dari kapasitas ukuran ruanganya serta harus minimal memiliki 1000 judul buku, sebagai syarat ditunjuknya penanggung jawab kepala perpustakaan dan 1000 judul buku, bukan buku paket sekolah melainkan buku bercerita yang dikelola sarjana kepustakawanan atau guru yang ditunjuk khusus.
Penilaian visitasi dilakukan tim juri untuk mendapatkan gambaran seutuhnya tentang kondisi perpustakaan sekolah. “Penilaian visitasi juga dilakukan untuk melakukan klarifikasi, verifikasi dan validasi data serta informasi yang sudah disampaikan melalui pengisian instrument dan presentasi,”imbuhnya
Lomba perpustakaan sekolah ini bertujuan untuk memotivasi dan mengembangkan perpustakaan sekolah agar lebih baik sehingga perpustakaan sekolah yang menjadi jantungnya sekolah bisa berstandar nasional.
“Jika perpustakaan sekolah lengkap dan punya inovasi menarik bagi siswa tentunya menjadi daya tarik siswa untuk datang ke perpustakaan,”ungkapnya.
Ia berharap sekolah mampu bersaing dan berbenah memperbaiki kualitas perpustakaan, sehingga siswa akan tertarik dengan buku, gemar membaca dalam menciptakan budaya literasi. ABS