493 Peserta Ikuti Yudisium ke-XI PPG FKIP Untad

SILAE, MERCUSUAR – 493 peserta mengikuti Yudisium ke-XI Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan Tahun Akademik 2023/2024, yang dilaksanakan secara hybrid, bertempat di Convention Hall, Swiss-Belhotel Silae Palu, Senin (6/11/2023).

Dekan FKIP Untad, Dr. Ir. Amiruddin Kade, M.Si, mengucapkan selamat kepada seluruh peserta yudisium. Kata dia, merupakan suatu kebanggaan bagi pihaknya dapat melaksanakan yudisium untuk 493 alumni PPG periode ke-XI. 

“Mulai 1 Januari 2024 mendatang, Untad sudah mengakui anda sebagai guru professional, yang memiliki empat kompetensi, yakni pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian. Nilai-nilai tersebut harus benar-benar dijaga oleh alumni, mengingat tidak sedikit peserta alumni harus mengikuti tes kompetensi berkali-kali, sebelum bisa dinyatakan lulus dan ikut yudisium,” ujarnya

Dr. Amiruddin Kade menjelaskan, saat ini FKIP Untad memiliki 8 prodi unggul kategori S-1. Prodi PPG merupakan prodi yang berhasil mendapatkan akreditasi A. Dari 78 prodi PPG yang ada di perguruan tinggi se-Indonesia, PPG FKIP Untad berhasil meraih pencapaian tersebut. Oleh karena itu, tidak sedikit alumni PPG Untad yang berasal dari luar pulau Sulawesi,” ujar Dr. Amiruddin Kade.

Rektor Untad, Prof. Dr. Ir. Amar, ST.,MT.,IPU ASEAN Eng menyampaikan, saat ini pendidikan profesi bagi para guru dan dosen, terhitung sangat penting untuk dimiliki.

“Saya mengucapkan selamat kepada 493 peserta yudisium PPG periode ke-XI, yang terbagi secara online maupun offline. Kami sangat mengapresiasi, saat ini Untad telah memiliki pendidikan profesi yang telah diakui, yakni pendidikan profesi dokter, insinyur dan PPG FKIP Untad. Hal tersebut membuat peminat PPG FKIP Untad tak hanya datang dari sekitar Sulteng, melainkan berasal dari berbagai peminat di seluruh Indonesia.

Pelaksanaan pendidikan profesi kata dia, merupakan hal yang penting untuk dimiliki saat ini, khususnya para guru dan dosen. Hal itu dikarenakan ijazah turut disandingkan bersama dengan sertifikat profesi,” jelas Prof. Amar. */JEF

Pos terkait