PALU, MERCUSUAR – 7328 peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer – Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT), yang dimulai pada Selasa (30/4/2024) di Universitas Tadulako (Untad). Pelaksanaan UTBK-SNBT ini, didahului oleh Serah Terima Berita Acara Pelaksanaan Ujian (BAPU) UTBK – SNBT, yang dilaksanakan pada hari yang sama, di Ruang Rapat Rektor Untad.
Wakil Rektor Untad bidang Akademik, Dr. Eng. Ir. Andi Rusdin, ST., MT., M.Sc., IPM, selaku Ketua Tim Pelaksana UTBK-SNBT Untad 2024, dalam laporannya mengatakan, pelaksanaan UTBK-SNBT ini dibagi dalam dua gelombang, masing-masing gelombang pertama pada 30 April dan 2-7 Mei 2024, serta gelombang kedua pada 14 – 15 Mei. Pelaksanaan UTBK-SNBT di Untad akan diikuti oleh 7328 peserta, yang telah melakukan pendaftaran secara daring pada 21 Maret – 5 April 2024.
Pada pelaksanaan UTBK-SNBT kali ini, Untad menyiapkan 24 ruangan ujian, dengan total 466 unit komputer. Gelombang pertama terdiri dari 14 sesi, dengan total peserta mencapai 6173 peserta. Sementara itu, gelombang kedua terdiri dari 4 sesi, dengan total peserta mencapai 1155 peserta.
Menurut Dr. Andi Rusdin, pada seleksi kali ini, total peserta yang memilih program studi pada Untad mencapai 14584 peserta. Untad sendiri menyiapkan kuota pada jalur seleksi UTBK-SNBT sebanyak 3760 orang.
Sementara itu, Rektor Untad, Prof. Dr. Ir. Amar ST., MT., IPU., ASEAN Eng, dalam sambutannya mengatakan, ini tahun kedua Untad melaksanakan UTBK – SNBT di dalam lingkungan Untad sendiri. Menurutnya, meskipun saat ini perbaikan infrastruktur masih terus dilakukan, pihaknya berharap tidak ada kendala berarti dalam pelaksanaan ujian.
Lanjut rektor, status sebagai perguruan tinggi negeri dengan akreditasi unggul, berimplikasi pada peningkatan jumlah peminat di Untad. Untuk itu, rektor menegaskan, kelulusan pada jalur seleksi kali ini akan sesuai dengan pemeringkatan dan kuota yang ada.
“Kelulusan peserta tergantung dari hasil ujian mereka sendiri. Jadi, kami menegaskan kepada para peserta agar tidak mempercayai jika ada pihak yang mengatasnamakan Untad, yang mengaku menjamin kelulusan,” ujarnya.
Rektor juga menegaskan, dengan pelaksanaan ujian berbasis komputer ini, dinilai dapat meminimalisir adanya praktik perjokian. Pihaknya juga berupaya semaksimal mungkin agar pelaksanaan ujian kali ini bebas dari praktik perjokian. JEF