SILAE, MERCUSUAR – Sebanyak 980 pekerja Ekonomi Kreatif dan Pariwisata (Ekraf) di Kota Palu menerima bantuan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI berupa paket bahan pokok berupa lauk pauk siap saji (Balasa).
Kabid Destinasi dan Industri Pariwisata Ekraf Kota Palu, Nukman, Kamis (25/6/2020) menyatakan Kemenparekraf menyalurkan bantuan Balasa yang diperuntukkan bagi pekerja pariwisata dan ekraf yang terdampak pandemi Covid-19, bekerjasama dengan pihak Polda Sulteng untuk wilayah Sulawesi Tengah.
“Setelah menerima bantuan secara simbolis langsung kita salurkan kepada pekerja pariwisata yakni jasa perhotelan dan pariwisata,” katanya.
Ia menjelaskan Kemenparekraf sangat peduli dengan pekerja seni dan pariwisata di Indonesia, termasuk Kota Palu dan bentuk kepedulian itu diwujudkan dalam bentuk bantuan Balasa. Jumlah bantuan yang disalurkan berdasarkan data yang diterima Ekraf Palu dan langsung dikirim ke Kemenparekraf, termasuk karyawan yang dirumahkan oleh pelaku industri jasa usaha pariwisata, seperti hotel, restoran, karaoke dan lainya, dengan total karyawan dari pelaku industri jasa usaha pariwisata yang merumahkan dengan total 980 orang.
Untuk isi dalam paket bantuan itu itu berupa produk olahan UMKM lokal, 1 bungkus Abon, 1 bungkus ikan Teri dan 1 botol sambal Roa, serta 5 kg beras, sehingga tetap memberdayakan pelaku usaha lokal di Kota Palu.
“Bantuan ini berbeda dengan bantuan sosial yang diberikan pemerintah, tetapi tujuannya sama untuk membantu masyarakat yang terdampak langsung pandemi COVID – 19,” ujarnya.
Bantuan itu, kata Nukman jangan dilihat dari jumlahnya tetapi kepedulian pemerintah pada pekerja ekraf dan pariwisata di Kota Palu. “Kami menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan Kemenparekraf yang secara resmi diserahkan Staf Khusus Menparekraf RI,” bebernya.
Bantuan yang disalurkan merupakan bagian dari langkah mitigasi Kemenparekraf RI menghadapi pandemi Covid-19. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif yang telah dirumahkan di Palu dalam menghadapi masa-masa sulit ini. ABS