TALISE, MERCUSUAR – Mutasi kembali bergerak di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag) RI. Posisi Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Sulteng dan Kanwil Kemenag Gorontalo juga berganti.
Pada Senin (9/4/2018) pagi, Menag RI Lukman Hakim Hakim Saifuddin melantik tujuh pejabat eselon II, terdiri dari dua Kepala Kanwil Kemenag Provinsi dan dua Kepala Biro pada Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN). Pelantikan berlangsung di operation room Gedung Kemenag, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.
Laman Kemenag RI merilis tujuh pejabat eselon II yang dilantik itu. Abdullah Latopada yang sebelumnya Kepala Kanwil Kemenag Sulteng dilantik sebagai Kepala Biro AUAK Institut Agama Islam Negeri Sultan Qoimuddin Kendari. Jabatan Kakanwil Sulteng yang ditinggalkannya diisi oleh Rusman Langke. Rusman sebelumnya adalah Kakanwil di Gorontalo. Penggantinya adalah Kudrat Dukalang.
Pejabat lain yang ikut dilantik adalah Khaeroni sebagai Kepala Biro AUAK IAIN Salatiga,
Suleman sebagai Kepala Biro AUAK IAIN Manado, Janus Pangaribuan sebagai Kepala Biro AUAK Institut Agama Kristen Negeri Tarutung, dan Urbanus Rahangmetan sebagai Kepala Biro AUAK Institut Agama Kristen Negeri Ambon.
Menag meminta para pejabat yang baru dilantik agar senantiasa mengasah kemampuan personal. “Realitas bahwa semakin tinggi kedudukan dan jabatan semakin sedikit waktu dan kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan. Karena itu, seluruh pejabat di lingkungan Kemenag diminta untuk pandai-pandai memanfaatkan waktu untuk mengasah kemampuan personal, menambah ilmu, menyerap berbagai informasi, serta memaksimalkan kehadiran di forum-forum rapat dan pertemuan lintas stakeholder,” ujar Menag.
Menurut Menag, tugas dan fungsi Kanwil Kemenag Provinsi dan tata kelola perguruan tinggi keagamaan negeri memerlukan lahirnya inovasi, wawasan, dan energi baru dari para pemangku jabatan. Selain itu, pejabat Kemenag juga perlu memiliki kepekaan dalam menanggapi sekaligus menangani isu-isu keagamaan, serta mampu mengantisipasi potensi-potensi masalah “Setiap pejabat Kemenag harus bisa memahami dan mendalami serta menghadirkan solusi atas setiap masalah yang dihadapi,” ujar Menag.
Menag menambahkan bahwa pada tahun 2018 ini, dalam kerangka penguatan pendidikan keagamaan, Kemenag akan membangun 44 gedung sarana dan prasarana pendidikan pada 34 perguruan tinggi keagamaan Islam negeri yang dibiayai dengan menggunakan skema Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Pada tahun 2018 Kemenag juga membangun 245 gedung balai nikah dan manasik haji di seluruh Indonesia yang telah melengkapi 800 balai nikah dan manasik haji yang telah dibangun sejak 2016. Itu juga didanai dari SBSN. DAR/*