TANAMODINDI, MERCUSUAR-Ibu-ibu yang tergabung dalam Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Palu terlihat antusias mengikuti permainan Majo (lima jodoh) bersama para agen SPAK (Saya Perempuan Anti Korupsi) DWP Kementrian Agama (Kemenag) Sulteng, Kamis (30/8/2018), di ruang Kasiromu Setda Palu.
Game yang didesain untuk membangun budaya anti korupsi ini diperkenalkan kepada para DWP Kota Palu oleh agen SPAK Kemenag. Dimana menghadirkan narasumber Ketua DWP Kanwil Kemenag Sulteng, Hj. Mudrika Kolopita.
Acara tersebut dibuka Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Palu, Moh Rivani, dengan tema yang diusung dalam adalah kekuatan perempuan inspirasi perubahan. Hadir pula sekaligus menyampaikan sambutan Ketua DWP Kota Palu, Hasna L. Asri serta Ketua PKK Kota Palu, Irmawati Hidayat.
Simulasi atau permainan Majo mirip permainan monopli, namun dalam permainan itu para peserta mendapat kesempatan saling memberi pertanyaan kepada setiap kelompok terkait praktik-praktik korupsi dalam kehidupan sehari – hari. Beberapa permainan lain yang juga dilaksanakan, tentunya juga berkaitan dengan upaya pencegahan korupsi yakni put-put LK (Putar-Putar Lingkaran Korupsi) dan Semai (Sembilan Nilai Anti Korupsi).
Agen SPAK, Fachria Bachmid mengatakan, tujuan dari simulasi ini adalah untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat utamanya para ibu tentang sifat koruptif. Karena banyak yang belum menyadari tindak pidana korupsi walaupun itu hal kecil.
“Dengan permainan ini, akan sangat mudah dipahami oleh ibu-ibu untuk membedakan, suap, gratifikasi, pencucian uang, dan yang lain. Dan ini adalah tindakan tepat masyarakat sebagai upaya preventif dalam mencegah tindak korupsi. Dan ini adalah salah satu cara yang efektif,” ujarnya. ABS