MAMBORO, MERCUSUAR– Dalam mengisi Masa Ta’aruf Siswa Madrasah yang dimulai sejak16-18 Juli 2018, MAN Insan Cendekia (IC) Kota Palu mendatangkan agen Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) dari Dharma Wanita Persatuan Kementerian Agama Sulteng untuk mengenalkan kepada siswa mengenai korupsi dan bahayanya.
“Para siswa ini diperkenalkan apa saja jenis yang masuk dalam korupsi dengan metode bermain games edukatif, khusus siswa maka digunakan Majo Junior,” kata Facria selaku Agen SPAK Kemenag, belum lama ini.
Dia katakan pendidikan anti korupsi, sejak dini harus ditanamkan, dengan begitu dapat membangkitkan gerakan bersama untuk membangkitkan kesadaran kritis akan nilai-nilai kebenaran, kejujuran, integritas, transparansi dan akuntabilitas, selain itu mengapa perempuan dijadikan corong pembelajaran korupsi sebab hampir sebagian besar korupsi terjadi karena faktor dorongan perempuan.
“Dalam kehidupan sehari-hari secara tidak sadar orang tua berbuat korupsi dan mengajarkan kebiasan salah pada anak sehingga menajdi awal terjadinya korupsi, sebab korupsi bukan saja berbicara uang, namun juga bisa waktu dan prilaku, seperti sengaja datang terlambat biasa disebut korupsi waktu, apalagi menggunakan faselitas kerja untuk kepentingan pribadi disebut juga korupsi, hanya saja ada isilah lainya,”kata dia.
Kepada para siswa, Facria juga menceritakan beberapa contoh kasus korupsi yang terjadi di sekolah, misalnya Roy menjabat kepala sekolah di Kota X ditunjuk sebagai penanggung jawab pengelolaan pembagian dana Operasional Sekolah (BOS) untuk muridnya, dari hasil laporan masyarakat yang diterima kejaksaan, diketahui bahwa absensi murid yang dilaporkan pak Roy dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 selama tiga tahun terakhir terjadi kelebihan jumlah 50 orang
“Maka berdasarkan perbuatan pak Roy anggaran yang seharusnya untuk digunakan siswa di sekolah lain atau keperluan pendidikan lainya tidak dapat digunakan, dan negara dirugikan 100 juta, ini sebut korupsi terkait kerugian negara,” jelasnya.
Para siswa sangat antusias mengikuti materi anti korupsi tersebut, dan pihak sekolah sangat mengapresiasi kegiatan positif itu, demi membentuk karakter generasi penerus bangsa yang anti korupsi.ABS