PALU, MERCUSUAR – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulteng mencatat selama Agustus 2018, Kota Palu mengalami deflasi sebesar 0,06 persen yang dipengaruhi oleh penurunan indeks harga terjadi pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan (0,44 persen), perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar (0,07 persen), serta sandang (0,04 persen).
“Penurunan tarif angkutan udara serta harga ikan turut memberikan andil terjadinya deflasi di Kota Palu,” kata Kepala BPS Sulteng, Faizal Anwar di kantornya, Senin (3/9/2018).
Dijelaskan Faizal, inflasi year on year Kota Palu mencapai 3,65 persen. Kenaikan indeks year on year tertinggi terjadi pada kelompok kesehatan sebesar 6,33 persen. Deflasi Kota Palu sebesar 0,06 persen berasal dari andil negatif kelompok pengeluaran transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,434 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,017 persen, dan kelompok sandang sebesar 0,002 persen. Sementara andil inflasi berasal dari kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,191 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,101 persen, kelompok bahan makanan sebesar 0,097 persen, serta kelompok kesahatan sebesar 0,005 persen.
Menurut Faizal, Kota Palu pada periode Agustus 2018 mengalami deflasi sebesar 0,06 persen. Sedangkan pada periode yang sama di tahun 2017 mengalami inflasi sebesar 0,05 persen, kemudian pada periode yang sama di tahun 2016 mengalami deflasi sebesar 0,41 persen. Sementara laju inflasi tahun kalender hingga Agustus 2018 telah mencapai 3,37 persen, lebih rendah dibandingkan periode yang sama di tahun 2017 sebesar 4,04 persen namun jauh lebih tinggi dibandingkan periode yang sama di tahun 2016 sebesar 0,22 persen. Inflasi year on year pada Agustus 2018 sebesar 3,65 persen lebih rendah jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2017 sebesar 5,36 persen dan sedikit lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2016 sebesar 3,60 persen.
“Kota Palu mengalami deflasi sebesar 0,06 persen, menempati urutan ke-11 deflasi tertinggi di Kawasan Sulampua dan urutan ke-45 secara nasional,” ungkapnya. HAI