PALU-MERCUSUAR ratusan siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Palu, tak kuasa menahan air mata, ketika ustadz Afdal Zainal, memandu zikir untuk mengenang kembali setahun yang lalu, bencana gempa, tsunami dan likuefaksi, di Palu, Sigi dan Donggala (Pasigala) yang digelar di masjid, Sabtu (28/9/2019).
Saat doa diarahkan, bertajuk Refleksi Setahun Bencana untuk mereka yang sudah menjadi korban bencana alam, seketika itu, rasa haru membungkus suasana prosesi refleksi, beberapa siswa tak kuasa menahan air mata, bahkan menangis sesegukan, ada yang berpelukan dan saling menguatkan.
Kesedihan yang mendalam dirasakan oleh para siswa, terasa semakin menyayat hati, karena diantaranya ada yang tinggal di kompleks Perumas Balaroa, yang nota bene, memiliki keluarga dan juga sahabat karib, yang kemudian dilumat oleh bencana likuefaksi, mengakibatkan seluruh kompleks Perumnas Balaroa, hilang ditelan bumi.
“Hadapi semuanya dengan sabar dan ikhlas, jangan berburuk sangka dengan Allah SWT, insya Allah ada balasan yang luar biasa, yang diberikan oleh NYA. Tetaplah berdoa dan istiqamah di jalanNya,” ujar ustadz Afdal, yang mencoba menguatkan kondisi ratusan siswa yang larut dalam kesedihan.
Sekitar 30 menit, seluruh siswa dan guru larut dalam kesedihan, terdengar pelan-pelan zikir dan doa yang mengirimkan nama-nama orang yang mereka sayangi, ada yang mengepal tangannya, mengelap wajahnya dengan jilbab, bahkan ada yang membiarkan air matanya menetes, sampai kemudian menghapusnya, saat prosesi zikir ditutup.
Dalam kegiatan refleksi itu, juga digelar pameran foto-foto, yang melibatkan jurnalis Kota Palu dan dokumen para siswa, pemutaran film, hasil kompilasi dari beberapa video yang sempat terekam, saat bencana alam menerjang Pasigala. Saat video memutar beberapa kejadian, lagi-lagi suasana haru kembali menyelimuti, bahkan ada yang tak mampu menahan tangisnya, kemudian berpelukan lagi, sembari saling mengenang kondisi mereka setahun yang lalu.
Wakil Kepala MAN 1 Palu bidang kurikulum, Haeruddin, mengaku salut dan memberikan apresiasi kepada OSIS dan Risma MAN 1 Palu, selaku penyelenggara kegiatan.
“Alhamdulillah, kegiatan refleksi setahun Pascabencana ini begitu banyak siswa yang antusias, “Semoga mereka yang menjadi korban meninggal saat bencana dilapangkan tempatnya di sisi Allah SWT,” kata Haeruddin mewakili Kepala MAN 1 Palu.
Di akhir acara, pihak sekolah melakukan penggalangan dana yang dikumpulkan dari siswa. Bantuan tersebut nantinya akan disalurkan kepada korban asap yang ada di Sumatera dan Kalimantan. (NDA)