BESUSU TENGAH, MERCUSUAR – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Tengah menggandeng media dalam upaya memperangi narkoba di wilayah tersebut. Kepala BNNP Sulteng. Brigjen Pol Drs. Sugeng Suprijanto.SH mengatakan, upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) bukan hanya menjadi tugas dari BNN dan Polri, tetapi menjadi tanggung jawab semua pihak.
BNN mengusung tema yaitu Hidup 100 persen di Era New Normal Sadar, Sehat, Produktif dan Bahagia Tanpa Narkoba. Ia menyebutkan tagline hidup 100 persen sebagai alternatif untuk menikmati hidup sepenuhnya, tanpa narkoba bukan lagi ‘Stop Narkoba’.
Slogan baru Hidup 100 persen merupakan perubahan citra BNN sebagai garda utama pencegahan dan pemberantasan narkoba, dengan mengubah pola otoritatif menjadi aspiratif.
“Artinya selama ini sudah banyak larangan yang tidak terbukti menjadi sebuah larangan. Masyarakat dengan segala alasan dan motivasi tetap saja menyalahgunakan narkoba” jelasnya, Kamis (12/11/2020).
Untuk itu lanjut dia, dibutuhkan alternatif untuk menikmati hidup, tidak hanya tanpa narkoba tapi sepenuhnya, dan bukan hanya larangan tapi ajakan untuk mulai hidup 100 persen.
“Kalau ada alternatif untuk bisa hidup produktif secara sehat, kenapa harus produktif dengan obat (terlarang). Bahwa kita bisa hidup produktif dengan gaya sehat. Itu intinya,” imbuhnya.
Dikatakan ketika sepenuhnya hidup 100 persen, maka dimensi sehat, sadar, produktif dan bahagia menjadi capaian yang diharapkan. Hidup 100 persen merupakan wujud citra Badan Narkotika Nasional (BNN) sebagai garda utama dalam pencegahan dan pemberantasan narkoba.
Dengan mengubah pola pikir otoritatif menjadi aspiratif, dari kaku menjadi fleksibel; sadar akan internal diri dan lebih peka dengan sekitar; sehat pola makan dan pola hidup yang baik; Produktif dalam segala aktivitas karya dan inovatif; serta hidup 100 persen untuk mencapai kebahagiaan.
Komitmen hidup 100 persen ini merupakan salah satu aspek penting dalam rangka menekan prevalensi penyalahgunaan narkoba yang masih mengkhawatirkan.Menurut Sugeng, dengan dilakukan upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba, maka dapat menekan angka pengguna, sehingga dengan demikian, secara otomatis dapat menekan ruang gerak peredaran barang haram tersebut.
“Semua orang bergerak bersama-sama, untuk membuat konter-konter tentang bahaya narkotika, sehingga orang yang belum terpapar, tidak mencoba, orang yang sudah terpapar mau merehabilitasikan diri dengan niat yng ingin menjadi sembuh,” ujarnya. ABS