TALISE, MERCUSUAR- Upaya penanggulangan HIV AIDS di Sulawesi Tengah telah dilaksanakan, namun hasilnya belum optimal. Sampai dengan Agustus 2019 kasus HIV ditemukan sejumlah 1.677 . Baru mencapai 13,37 persen dari estimasi HIV di Sulawesi Tengah sejumlah 12.541 kasus.
Dari kasus tersebut Odha yang On ARV hanya 357 (45,48 %) yang Loss Follow Up (LFU) cukup tinggi. OHA LFU ini harus dilacak untuk On ART agar tidak terjadi penularan baru dan tidak ada kematian oleh karena AIDS (Target 2030 Zero Related Death/Tidak ada yang meninggal karena akibat AIDS). Demikian dikatakan, Sekretaris KPAP Sulteng, dr.Muslimah L Gadi M.Si.
Dia melanjutkan, untuk akselerasi ART diharapkan bagi Odha yang putus minum obat agar segera ke Rumah Sakit untuk mendapatkan kembali pengobatan ARV.
Taerget 2020 Odha On ARV 2224. Hal ini membutuhkan upaya yang intensif yang disertai dengan peran serta masyarakat terutama populasi kunci (WPS, LSL, Waria, dan Penasun) yang harus dilakukan adalah sebagai berikut; penemuan Odha baru, yakni yang berperilaku beresiko (suka ganti pasangan, LGBT, WPS, Penasun) segera ke tempat layanan kesehatan untuk KTS (Konseling dan Tes Sukarela), demikian pula pasangannya, penderita, IMS, Hepatitis, dan TB semua ibu hamil tes HIV.
Selain itu, inisiasi pemberian ARV “Test and Treat All” semua kasus HIV positif langsung diberikan ARV, lalu Odha On ARV agar tetap dan patuh minum obat,
tingkatkan sarana dan prasarana untuk pelayanan baik rumah sakit maupun Puskesmas, yang didukung dengan reagen untuk tes HIV, Obat ARV yang cukup serta pencatatan dan pelaporan yang baik. AMR/*