Aliansi Pecinta Alam Sulteng, Galang Dana untuk Korban Banjir di Masamba

aliansi Pecinta alam

BIROBULI UTARA, MERCUSUAR- Sejumlah kelompok pecinta alam yang tergabung dalam Aliansi Pecinta Alam Sulteng melaksanakan aksi galang dana untuk warga yang terdampak bencana banjir bandang di Masamba, Luwu Utara, Sulsel.

Koordinator Aliansi Pecinta Alam Sulteng, Wawan mengatakan, upaya untuk menggalang dana bagi korban bencana bandang di Luwu Utara, awalnya hanya dimulai dari beberapa orang yang kemudian, informasi mengenai aksi tersebut disebar di media sosial maupun secara koordinasi lisan dengan lembaga-lembaga pecinta alam baik yang ada di Kota Palu, Sigi serta daerah tetangga lainnya.

“Dan Alhamdulillah aksi ini mendapat respon baik dari teman-teman sesama penggiat alam bebas, maka kita mulai aksi sejak haru Rabu, dengan menggalang dana di persimpangan lampu merah,”jelasnya.

Dia menambahkan, aksi dari galang dana itu nantinya akan diberikan kepada para korban banjir bandang di Masamba dalam bentuk barang, seperti air bersih dan lain sebagainya, tentunya yang menjadi kebutuhan utama dari para korban banjir.

“Kita rencanakan aksi penggalangan dana berlangsung hingga Sabtu (besok), dan dua orang relawan akan diutus duluan untuk tim asesmen, kemudian bantuan dari penggalangan dana ini menyusul dikirim,”jelasnya.

Diketahui, dilansir dari Kompas.com, Kepala Kantor Basarnas Makassar Mustari mengatakan, korban jiwa akibat banjir bandang di Masamba, Luwu Utara, Sulawesi Selatan, sudah mencapai 21 orang. “Kemarin tim menemukan lima jenazah, sehingga jumlah korban meninggal dunia mencapai 21 orang,” kata Mustari saat dikonfirmasi, Kamis (16/07/2020).

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Luwu Utara Muslim Muchtar mengatakan, terdapat 15.000 jiwa mengungsi akibat banjir bandang. “Sesuai laporan warga yang melapor ke posko BPBD terdapat 23 warga hilang, ini data sementara. Korban yang mengungsi akibat banjir ini sebanyak 15.000 jiwa yang tersebar di beberapa titik posko, rumah kerabat dan keluarga,” kata Muslim. AMR

Pos terkait