TATURA UTARA, MERCUSUAR – Ummat Islam diimbau menjadikan Alquran sebagai teladan di dalam menyikapi dinamika zaman. Alquran, jangan hanya sekadar menjadi hiasan yang dipajang di dinding rumah atau di dalam lemari. Demikian disampaikan Ustaz Syamsu Tahimu pada peringatan Nuzulul Quran di lingkungan Kantor Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulteng, Rabu (6/6/2018), tepat 21 Ramadan 1439 Hijriyah.
Ustaz Syamsu mengatakan orang tua harus mendidik anaknya untuk mencintai Alquran, setidak-tidaknya bisa membaca Alquran. Tidak sekadar menyuruh anak-anaknya belajar agama, orang tua juga harus menunjukkannya. Ia pun mengumpamakan rumah kosong bagi mereka yang tidak meneladani kitab suci ummat Islam itu.
“Kalau tidak ada Alquran dalam diri kita seperti rumah kosong yang tidak ditinggali,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi BKKBN yang selama ini telah memberi perhatian yang besar terhadap keluarga. Ia pun melontarkan candaan dengan menyebut, “dua anak cukup, tiga setop,” yang disambut tawa hadirin. Dua anak merupakan slogan yang selama ini dikampanyekan BKKBN.
Peringatan Nuzulul Quran atau turunnya Alquran ini dirangkaikan dengan buka puasa bersama. Selain dihadiri para pegawai BKKBN Sulteng, juga diikuti Ketua Forum Antar Umat Beragama Peduli Keluarga (Fapsedu) KH. As’ad Syukur, tetangga sekitar masjid BKKBN, dan anak-anak. Usai salat maghrib berjemaah dan buka puasa bersama, Kepala Perwakilan BKKBN Sulteng, Abdullah Kemma menyerahkan hadiah kepada anak-anak pemenang lomba yang digelar dalam rangkaian Nuzulul Quran. DAR