Alumni SMKN 5 Palu Siap Cetak 1000 Masker

Alumni SMKN 5 Palu

TONDO, MERCUSUAR – Ditengah kelangkaan  Alat Pelindung Diri (APD) dalam upaya pencegahan dan penyebaran pandemi Covid-19 di Kota Palu, alumni Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 5 Palu menyatakan siap mencetak dan menyumbangkan masker sebanyak 1000 masker. Para alumni memusatkan produksi masker tersebut, di Block A1 Nomor 18, Kompleks  Perumahan Dosen Untad, Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore.

“Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk dukungan kami dari alumi  kepada pemerintah dalam upaya pencegahan penyebaran virus Corona di daerah kita,” ujar Ketua Panitia Reuni Akbar SMKN 5 Palu, Moh. Yamin, Selasa (01/04/2020).

Yamin mengatakan, dalam proses produksi masker tersebut, pihaknya menggunakan dana partisipasi dari alumni dan  juga didukung oleh tim dari  gerakan pramuka peduli pencegahan Covid-19, dari Pramuka peduli Kwartir cabang (Kwarcab) Kota Palu, yang dipimpin oleh Ketua Kwarcab, Nanang.

Alhamdulillah, sejalan dengan proses ini, kami telah mendapat dukungan dari Kwarcab Kota Palu berupa bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan masker,” terangnya.

Kata dia,  masker yang  tercetak direncanakan  akan didistribusikan dua pekan kedepan, kepada tenaga medis yang ada di Rumah Sakit (RS) di Kota Palu yang menangani penderita Covid-19, para relawan pencegahan Covid-19, petugas bandara, dan masyarakat yang memiliki resiko terjangkit.

Dia menuturkan,  awalnya alumni merencanakan kegiatan reuni akbar  1 yang akan dilaksanakan Juli mendatang. Saat proses persiapan panitia reuni berjalan hingga 50 persen, kasus Covid-19 merembet hingga di Kota Palu, dan akhirnya pemerintah menyatakan darurat penyebaran virus tersebut. Sehingga panitia memutuskan untuk menunda kegiatan reuni. 

Untuk menjaga kesilitan alumni, panitia reuni berinisiatif  untuk terus melaksanakan kegiatan, hingga memutuskan untuk berkontribusi dalam penanganan dan pencegahan penyebaran Covid-19.  Kemudian, melihat kondisi Kota Palu yang semakin hari menunjukan peningkatan kasus Covid-19, yang disertai dengan terjadinya kelangkaan masker dipasaran. Panitia Reuni kemudian khawatir  dan merasa terpanggil untuk mengambil peran  dan memutuskan pembuatan masker.

Untuk itu Alumni SKMN 5 Palu menggunakan mesin jahit seadanya yang dimiliki, dengan memanfaatkan keahlian Sumber Daya Manusia (SDM) para alumni yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang jahit.

“Dari pada di rumah tidak ada aktivitas yang berarti, maka itulah yang kami manfaatkan untuk mengajak rekan-rekan alumni yang ahli dibidang menjahit, dan Alhamdulillah,  mereka siap secara sukarela mengisi waktu mereka dengan gerakan kemanusiaan ini,” jelasnya.

 

Gerakan 1000 Masker Lawan Covid-19

Yamin menambahkan, dengan mengusung Hastag Gerakan 1000 Masker Lawan Covid-19, tidak berarti hanya mencetak 1000 masker saja. Bisa saja melebihi dari apa yang ditargetkan, jika ada  pihak ingin berdonasi  mendukung kelanjutan program tersebut, seperti apa yang telah dilakukan oleh Kwarcab Kota Palu, pihaknya akan melajutkan sesuai kebutuhan masyarakat.

“Meski sudah mencapai 1000 masker, tetapi masih saja kekurangan  dan kemudian ada pihak yang mau mendukung kelanjutannya, kami akan terus lakukan demi untuk masyarakat,” jelasnya. RES

Pos terkait