BIROBULI UTARA, MERCUSUAR – Puluhan anak muda dari beragam latar belakang, baik dari komunitas maupun perwakilan shelter pengungsian di Palu, Sigi dan Donggala, mengikuti Workshop Tesa Ntodea, yang dilaksanakan Komunitas Bela Indonesia (KBI) Sulawesi Tengah, Kamis (21/2/2019). Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari di rumah kreatif SKP-HAM Sulteng tersebut, disambut antusiasme para peserta dalam memahami setiap materi yang disampaikan.
Sesuai tema yang dipilih KBI Sulteng yaitu Sehimpun Keberagaman Pasca Bencana PASIGALA”, para peserta nantinya akan mengumpulkan kisah-kisah para penyintas bencana PASIGALA, untuk kemudian dituangkan dalam tulisan yang rencananya akan dihimpun kedalam sebuah buku tentang tuturan penyintas pasca bencana. Untuk mendukung hal tersebut, Presidium KBI Sulteng, Zubair Samatan menjelaskan, para peserta terlebih dahulu akan diberikan peningkatan kapasitas, yang menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya, seperti pegiat literasi kebencanaan, Neni Muhidin dan psikolog sekaligus penulis, Moh Basir.
Pada hari kedua pelaksanaan workshop, hari ini, Jumat (22/2/2019), para peserta akan dibekali dengan pengetahuan mitigasi bencana berbasis kearifan lokal, serta kunjungan langsung ke instansi pemerintah yang bersentuhan langsung dengan isu alam dan kebencanaan seperti BMKG dan BPBD. Setelah proses workshop, para peserta akan didampingi para pendamping untuk mengumpulkan kisah para penyintas dan menuangkannya dalam tulisan.
Workshop ini juga didukung oleh sejumlah pihak, seperti Yayasan Sikola Mombine, Relawan Sulteng Kuat, KBI, serta sejumlah pihak pendukung lainnya. JEF