DUYU, MERCUSUAR- Angin kencang (puting beliung) menghantam sejumlah rumah di wilayah Hunian tetap (Huntap) Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga, Minggu (29/5/2022) sore. Akibatnya belasan rumah warga mengalami kerusakan,terutama dibagian atap.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat), Sudaryano Lamangkona mengatakan, pihaknya setelah menerima informasi peristiwa tersebut, pihaknya menurunkan sejumlah personel yang dibagi dalam beberapa tim, untuk melakukan operasi penyelamatan di dua lokasi yakni di Pengawu dan Huntap Duyu yang diterjang angin puting beliung.
“Kita langsung turunkan personel dibantu dari UPT Palu Barat, untuk membantu warga yang tertimpa musibah,”jelasnya.
Dari informasi awal yang diterima di lapangan, untuk wilayah pengawu terdapat 4 rumah warga yang dihantam angin kencang, sementara di Huntap Duyu ada sekitar 8 rumah wargayang diterjang angin, yang mengakibatkan kanopi dan bagian atap rumah mengalami kerusakan.
“Tidak ada korban jiwa,” jelasnya.
Atas peristiwa itu, warga diimbau untuk senantiasa waspada, ketika terjadi perubahan cuaca ataupun angin kencang.
Sementara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu melaporkan sembilan rumah di Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah itu terdampak angin puting beliung.
“Data sementara sembilan rumah terdampak puting beliung. Kami masih terus melakukan validasi di lapangan,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Palu Muhammad Bambang S.
Ia memaparkan dari peristiwa itu tujuh rumah di kawasan hunian tetap (huntap) Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga, rusak bagian atap, dua rumah rusak di Kelurahan Tipo, Kecamatan Ulujadi, rusak akibat tertimpa pohon tumbang.
Dilaporkan, puting beliung juga merusak tenda pesta perkawinan di kawasan huntap Duyu. “Akibatnya jaringan listrik di satu blok huntap Duyu putus tertimpa tenda,” ucap Bambang.
Ia mengemukakan, tim BPBD dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Palu sudah berada di lapangan membantu warga terdampak serta menginventarisir dampak dyang itimbulkan angin kencang serta membersihkan pohon tumbang.
Ia menuturkan, puting beliung diakibatkan cuaca ekstrim, diawali mendung hingga membentuk awan hitam tebal dari arah utara langit Kota Palu.
“Setelah puting beliung, hujan mengguyur Kota Palu dan sekitarnya. Dilaporkan tidak ada korban jiwa dari peristiwa ini, dan tidak menutup kemungkinan jumlah rumah warga rusak bisa bertambah, karena tim masih melakukan asesmen,” ujar Bambang.
BMKG juga telah mengeluarkan peringatan dini cuaca di Sulteng pada Pukul 14.00 WITA. Sesuai data yang dirilis, wilayah provinsi tersebut masih berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang. ABS/ANT