PALU, MERCUSUAR – Angka kemiskinan di Kota Palu melonjak. Hal itu dipertanyakan anggota DPRD Kota Palu, Andris, dalam pembahasan Laporan Pertanggungjawaban (LKPJ) Wali Kota Palu tahun 2021.
Angka kemiskinan tahun 2021 mencapai 28.600 orang. Angka kemiskinan tersebut meningkat jika dibandingkan dari angka kemiskinan tahun 2020 sebanyak 26.890 orang. Hal itu diungkapkan Andris berdasarkan data yang diterima oleh anggota DPRD Kota Palu.
Andris menjelaskan, peningkatan angka kemiskinan tersebut seharusnya menjadi perhatian untuk Pemkot Palu untuk bisa mengupayakan menurunkan angka kemiskinan tersebut.
Andris menambahkan, dalam upaya penanggulangan kemiskinan daerah menjadi tugas umum pemerintah daerah, sebagaimana yang telah diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 5 tahun 2015 tentang Penanggulangan Kemiskinan.
“Perlu kami sampaikan, berdasarkan data yang kami terima, tahun 2021 masyarakat miskin Kota Palu naik. Dari 26.890 orang di tahun 2020, menjadi 28.600 orang di tahun 2021. Ini yang perlu diperhatikan,” jelasnya.
Selain terkait angka kemiskinan tersebut, Andris juga mengingatkan Pemerintah Kota (Pemkot) Palu terkait adanya silpa pada APBD 2021 sebesar Rp383 miliar lebih dan semakin membesar dari tahun ke tahun.
Beberapa waktu lalu Sekretaris Daerah (Sekkot) mengatakan, silpa sebesar Rp383 miliar pada disebabkan beberapa faktor diantaranya berasal dari realisasi pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah.
Silpa tersebut bersumber dari anggaran yang peruntukannya tidak bisa digunakan untuk pembiayaan kegiatan lain. Di antaranya dana sertifikasi guru, tambahan penghasilan guru, BOK PAUD, biaya operasional kesehatan.
Biaya operasional Kesehatan, administrasi kependudukan, CHT rokok, dana BOS pusat, kas blur, kas kapitasi fisik, dana kelurahan, biaya operasional kesetaraan, dana insentif daerah dan dana biaya operasional P2 UKM.
Sementara realisasi pendapatan APBD Kota Palu tahun anggaran 2021, sebesar Rp1,392 triliun lebih. Realisasi belanja daerah sebesar Rp1,611 triliun lebih. Realisasi penerimaan pembiayaan daerah sebanyak Rp602 miliar lebih.RES