BESUSU TENGAH, MERCUSUAR – Dinas Pendidikan (Disdik) Sulteng memaparkan, jumlah angka pengangguran Sulteng melalui data Badan Pusat Statistik (BPS) secara nasional mulai 2022 mencapai 8,9 Persen. Dari data tersebut, Pemprov Sulteng melalui Disdik menargetkan pada tahun 2025 bisa turun menjadi 2,3 persen.
Angka pengangguran tersebut dari hasil lulusan SMK sederajat secara nasional mencapai 8,9 persen. Untuk itu sejak tahun 2023 – 2024, pihak Disdik Sulteng sudah melaksanakan tracer study ke seluruh SMK di Sulteng, untuk mendata para lulusan, sehingga mereka harus bisa mengetahui lulusan mereka setelah lulus, melanjutkan pendidikan dan bekerja di mana.
Dengan pelaksanaan tracer study kepada 183 SMK di Sulteng, maka pada 2024, angka bekerja Sulteng mencapai 35,66 persen, di mana yang berwirausaha atau mandiri sebanyak 15,75 persen, yang melanjutkan pendidikan 19,53 persen, melanjutkan pendidikan sambil bekerja 3,8 persen, melanjutkan pendidikan sambil berwirausaha 3,3 sementara status penggangguran di Sulteng hanya mencapai 5,43 persen. Dari hasil tersebut maka Sulteng masih rendah dibanding angka nasional.
“Dari hasil tracer study yang kami dapatkan, maka Disdik Sulteng langsung melaksanakan pendidikan vokasi untuk kesesuaian antara pendidikan vokasi dengan pasar kerja. Jadi kami telah membuka jurusan di seluruh sekolah yang berdekatan dengan industri sesuai dengan kebutuhan mereka. Sehingga nantinya pada saat mereka lulus bisa langsung kerja di industri tersebut sesuai dengan keahlian mereka masing-masing,” kata Kepala Disdik Sulteng, Yudiawati V. Windarrusliana, Senin (30/9/2024).
Salah satu contoh sekolah yang telah membuka jurusan sesuai dengan kebutuhan industri, yaitu berada di Kabupaten Morowali dan Banggai, yang memiliki perusahaan besar seperti nikel, timah, biji besi hingga gas alam. Sementara di perusahaan tersebut masih sangat membutuhkan para pekerja salah satunya menjalankan alat berat, maka dari itu Disdik Sulteng telah membuka jurusan alat berat yang ada di Morowali hingga Kota Palu jurusan tersebut. Selain itu mereka juga sangat membutuhkan tenaga kelistrikan makanya sudah banyak dibuka jurusan kelistrikan di Sulteng.
“Dengan seluruh upaya yang sudah kami laksanakan maka kami bisa menargetkan pada tahun 2025 angka pengangguran di Sulteng bisa menurun hingga 2,3 persen, sebab upaya yang kami lakukan sesuai dengan kebutuhan dunia industri,” tutupnya. UTM