Antisipasi Pemindahan Ibu Kota dan Kemudahan Berinvestasi di Daerah

FOTO IBNU1

CITIZEN JOURNALISMOleh : Ibnu Mundzir

BUOL, MERCUSUAR-  Bertempat di halaman kantor Bappeda Kabupaten Buol, Kamis (6/2/2020), acara Forum Koordinasi dan Konsultasi (Forkkom) Bappeda se Sulawesi Tengah ke XVIII yang dilaksanakan dari 4-6 februari 2020, resmi ditutup pelaksanaannya oleh Wakil Bupati Buol, Abdullah Batalipu, S.Sos., M.Si.

Forkkom Bappeda ke XVIII tahun 2020 yang mengambil tema tentang pembangunan industri pangan dan pariwisata berbasis kewilayahan melalui SDM unggul, diakhiri dengan pembacaan rekomendasi Forkkom oleh Sekretaris Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah, Kamal Adriansyah, dan selanjutnya rekomendasi tersebut ditandatangani oleh seluruh kepala Bappeda se Sulawesi Tengah yang hadir.

Diantara isu yang direkomendasikan Forkkom ke XVIII tahun 2020, yaitu tentang pembobotan kualitas pelaksanaan forkkom dengan menjadikannya sebagai wahana penyelarasan indikator makro pembangunan, agar terdapat saling hubung yang kuat antara kabupaten/kota, provinsi dan nasional. Serta membuat program/kegiatan unggulan yang saling mendukung antar wilayah hinterland.

Forkkom juga, merekomendasikan beberapa butir penguatan kebijakan kewilayahan seperti antisipasi pemindahan ibu kota negara di Kalimantan Timur, melalui peningkatan infrastruktur penunjang dasar, seperti jalan, pelabuhan, bandara dibarengi dengan kemampuan sumberdaya manusia dan pengelola yang tersertifikasi, serta membuat iklim investasi yang menarik didaerah melalui intervensi pengurangan nilai ICOR.

Untuk efektifitas berjalannya proses perencanaan pembangunan didaerah, maka sumberdaya manusia aparatur perencana, perlu terus ditingkatkan melalui berbagai pelatihan tematik, dan pembukaan jabatan fungsional perencana sebagai antisiasi pemangkasan eselonisasi pada struktur pemerintahan, dengan memberikan tunjangan jabatan yang memadai.

Point rekomendasi tentang percepatan pembukaan jabatan fungsional perencana di masing masing kabupaten/kota, merupakan hal yang baik dan perlu di dorong bersama, sebab keberadaannya bisa menjamin kualitas perencanaan teknokratik yang lurus dan berkualitas, sebab dikelola oleh insan perencana yang memang bekerja secara profesional dibidang perencanaan pembangunan daerah, tanpa terganggu dengan proses mutasi yang kerap terjadi di birokrasi pemerintahan.

Akhirnya, Forkkom ke XVIII tahun 2020 di Buol, diakhiri dengan acara kesenian menari bersama/dero antara semua peserta dan panitia, setelah menyepakati, pelaksanaan Forkkom tahun berikutnya, akan dilaksanakan di kabupaten Banggai. ***

Pos terkait