TALISE, MERCUSUAR- Sekretaris KPA Sulawesi Tengah, dr. Muslimah L. Gadi., M.Si M mengatakan, VCT adalah singkatan dari Voluntary Conseling dan Test/Konseling dan tes sukarela (KTS), yakni orang yang melakukan tes HIV secara sukarela.
Sementara, konseling adalah suatu proses dimana konselor memberikan penjelasan prosedur dan arti HIV, tentang HIV – AIDS, menanyakan alasan klien tes HIV, melakukan secara rinci penilaian resiko tertular HIV, membahas kesiapan dan dukungan sebelum tes HIV dan meminta persetujuan klien untuk tes HIV.
Dia melanjutkan, sukarela artinya bahwa seseorang yang akan melakukan tes HIV harus berdasarkan atas kesadarannya, sendiri bukan atas paksaan/tekanan orang lain yang bersangkutan setuju untuk di tes setelah mengetahui apa saja yang di tes, apa kerugian dan keuntungannya serta apa saja implikasi dari hasil positif ataupun hasil negatif.
Hasil tes bersifat rahasia, apakah positif atau negatif yang tahu hanya konselor dan klien kecuali atas persetujuan klien dapat disampaikan kepada orang tua atau pasangannya.
Dia menjelaskan, Konseling Pre tes yaitu konseling yang dilakukan sebelum darah seseorang yang menjalani tes diambil. konseling ini untuk mengetahui resiko penularannya selama ini dan menyikapi hasil tes nantinya serta mempersiapkan dirinya bila hasil tes positif.
Sedangkan, Konseling post tes yakni konseling yang diberikan setelah hasil tes diketahui. Bila hasil tes positif agar klien dapat mengetahui cara menghindari penularan pada orang lain/pasangannya dan diharap kan agar perilakunya berubah untuk tidak beresiko tertular serta untuk bisa mengatasi dan menjalin hidup secara positif, meningkatkan pola hidup agar tetap sehat dan segera minum obat ARV agar tidak masuk ke tahap AIDS.
“Bagi klien yang hasilnya negatif post tes bermanfaat untuk memberitahu tentang cara-cara mencegah HIV AIDS dimasa mendatang,” ujarnya.
Dia melanjutkan, yang dimaksud dengan tes HIV adalah suatu tes darah, untuk memastikan apakah seseorang terinfeksi HIV atau tidak yakni dengan cara mendeteksi adanya anti body HIV didalam sample darahnya.
“Ayo lakukan VCT/KTS bagi mereka yang berprilaku beresiko yakni bagi mereka yang suka bergonta-ganti pasangan seks (PSK dan pelanggannya), Penasun,LGBT. Berani,Beraksi, Berani Melakukan Tes,” jelasnya. AMR/*