APJI Sulteng Juara II Lomba Kreasi Jajanan Pasar se Indonesia

66

PALU, MERCUSUAR – Assosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia ( APJI) Provinsi Sulawesi Tengah berhasil keluar sebagai juara dua setelah APJI Yogyakarta dalam lomba ajang kreasi jajanan pasar ala rose brand di Jakarta.

Lomba itu dalam rangkaian kegiatan Musyawarah Nasional ( Munas) ke 3 yang dilaksanakan selama tiga hari, dimulai dari Selasa (19/2) sampai Kamis (21/2) diikuti 400 peserta dari 24 provinsi di Indonesia.

Ketua Umum APJI Provinsi Sulteng, Hj Asmartati Tombolotutu menjelaskan, pihaknya sangat bersyukur karena bisa keluar sebagai pemenang, apalagi diikuti oleh semua provinsi di Indonesia.

Ia sangat berterima kasih atas dukungan semua pihak, utamanya Gubernur Sulteng, Longki Djanggola yang telah membantu dalam keberangkatan rombongan menuju Munas.

Ia juga berterima kasih kepada semua pengurus. Lebih khusus  APJI Kabupaten Parigi Moutong sebagai penanggung jawab kegiatan lomba ajang kreasi jajanan pasar. Pengurus lainnya juga telah memberikan semangat dan motivasinya.

“Semua rombongan yang berangkat berjumlah 16 orang terdiri dari pengurus APJI Provinsi Sulteng, APJI Kota Palu, APJI Parigi Moutong, dan APJI Kabupaten Banggai. Semuanya telah bahu membahu untuk terlibat dalam lomba yang dihelat di salah satu hotel di Jakarta,” ujar Ketua yang biasa disapa ibu Tati,  Kamis (21/2/2019).

Lomba kreasi jajanan pasar tersebut, kata Tati merupakan hasil rembug bersama pengurus. Mereka memilih kue – kue tradisionil seperti kue sarikaya menggunakan wadah tettu, kue apangparanggi dan berbagai jenis kue lainnya.

Desainnya pun disajikan di atas maket rumah Banua Oge bertuliskan Sulteng Palu Bangkit. 

“ Kami desain secara apik saja sederhana namun bermakna, utamanya kue yang disajikan betul – betul harus berasa di lidah skala nasional. Makanya jangan heran saat Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga didampingi Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasaboga Indonesia (APJI) Rahayu Setiowati, meninjau sempat mencicipi kue yang telah disajikan. Kami pun sempat sharing, pokoknya stand kami yang paling lama dikunjungi pak Menteri,” ungkap Ibu Tati.

Kue yang disajikan itu merupakan olahan saat sedang di Jakarta dan sebagian dibawa dari Palu.  Namanya juga kerja tim dan saling mendukung jadi memang kue yang mau disajikan sudah terekam jauh – jauh hari sehingga sudah terjadwal.

“Memang untuk meraih prestasi itu harus kompak antara sesama pengurus, jadi tidak sia – sia kami membawa nama Sulteng, dan ini juga atas dukungan semua pihak yang telah membantu dan memberikan motivasi,” kata Ibu Tati.MAN

Pos terkait