April, Ekspor Sulteng Menurun

PALU, MERCUSUAR – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulteng mencatat kinerja perdagangan luar negeri atau ekspor Sulteng sepanjang April mengalami penurunan. Nilai ekspor Sulteng selama April 2018 senilai US$ 303,55 juta atau turun US$ 172,41 juta (36,22 persen) dibandingkan bulan sebelumnya.

Nilai sebesar ini merupakan ekspor langsung melalui Sulteng senilai US$ 298,89 juta dan provinsi lain senilai US$ 4,66 juta. Ekspor Sulteng didominasi oleh dua kelompok komoditas utama, yaitu kelompok komoditas besi dan baja senilai US$ 220,36 juta atau 72,59 persen dari total ekspor dan bahan bakar mineral senilai US$ 75,22 juta (24,78 persen). Kontribusi ekspor kelompok komoditas lainnya relatif kecil masing-masing di bawah US$ 3,00 juta.

Tiongkok merupakan negara tujuan ekspor paling utama selama April 2018 yakni mencapai US$ 141,08 juta atau 46,48 persen dari total ekspor, diikuti Korea Selatan senilai US$ 43,70 juta (14,40 persen), Malaysia senilai US$ 32,39 juta (10,67 persen), Jepang senilai US$ 30,26 juta (9,97 persen), Taiwan senilai US$ 27,97 juta (9,21 persen), dan Singapura senilai US$ 15,71 juta (5,18 persen) . Sementara itu, nilai ekspor ke negara tujuan lainnya masing-masing di bawah US$ 1,00 juta.

Kepala BPS Sulteng, Faizal Anwar menjelaskan, perdagangan luar negeri Sulteng dilakukan melalui transaksi ekspor dan impor. Kompilasi data statistik diperoleh dari data sekunder berupa dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) dan Pemberitahuan Impor Barang (PIB) yang berasal dari Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC). Komoditas andalan ekspor yang diperdagangkan terutama berasal dari sebagian besar potensi sumber daya alam dan hasil industri domestik yang dimiliki Sulteng. HAI/*

Pos terkait