*Bantu Komputer dan Buka Peluang Kerjasama
PALU, MERCUSUAR – Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Komisariat Sulteng, Burhanuddin Andi Masse mengapresiasi kepedulian dan bantuan dari Aptisi Jawa Timur. Kemarin, Jumat (11/1/2019), perwakilan Aptisi Jawa Timur, Dr. Mulyohadi Sungkono Sp.OG (k) menyerahkan bantuan komputer untuk sepuluh perguruan tinggi swasta (PTS) di Kota Palu.
Sepuluh PTS tersebut adalah STMIK Bina Mulia Palu, STIA Panca Marga, STIA Pembangunan, STMIK Adhi Guna, Akper Bala Keselamatan, STIE Panca Bakti Palu, dan Akbid Justitia. Penerima bantuan lainnya adalah Stikes Widya Nusantara, Universitas Muhammadiyah, dan Universitas Alkhairaat.
Burhanuddin mengatakan dari banyak Aptisi yang menjalin koordinasi dengan 14 Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) pada 34 provinsi di Indonesia, Aptisi Jawa Timur satu-satunya yang merespons kondisi PTS di Palu. Diketahui, gempa diikuti tsunami dan likuefaksi yang melanda Palu, Sigi, dan Donggala pada 28 September lalu juga memberi dampak terhadap PTS-PTS di Kota Palu. Beberapa PTS mengalami kerusakan pada bangunan dan fasilitas. “Atas nama ketua dan anggota Aptisi Sulawesi Tengah, kami mengucapkan terimakasih banyak terhadap perhatian yang diberikan,” kata pemilik STMIK Bina Mulia Palu ini.
Ia menambahkan, bencana alam sejatinya memberikan hikmah, di antaranya agar PTS yang ada di Sulteng bangkit mendedikasikan komitmennya di dunia pendidikan dan daerah. Sekaitan dengan hal tersebut, sehari pascagempabumi 28 September lalu, ia pun mengampanyekan ‘Palu Bangkit atau Sulteng Bangkit’ sebagai usaha menyemangati warga Sulteng di tengah bencana alam. “Ada hikmahnya. Dari bencana ini, (semoga) akan ada banyak bantuan,” kata Burhanuddin yang disambut tawa dan tepuk tangan pata pimpinan PTS di Kota Palu.
Sementara itu, perwakilan Aptisi Jawa Timur, Dr. Mulyohadi Sungkono Sp.OG (k) mengatakan dalam kunjungan ini pihaknya menyerahkan sepuluh unit komputer untuk sepuluh PTS di Kota Palu. Ia pun berharap bantuan tersebut menjadi kontribusi di bidang pendidikan. Asesor sejumlah perguruan tinggi di Indonesia ini pun mengatakan ingin memfasilitasi kerja sama antara PTS yang ada di Sulteng dengan PTS yang telah maju di Jawa Timur. Di kampusnya di Jawa Timur, Mulyohadi antara lain menggalang elaborasi dengan kalangan diaspora.
Ia menambahkan, PTS di Kota Palu bisa meniru PTS unggulan. Di Jawa Timur, misalnya, ada Universitas Kristen Petra yang telah maju secara nasional. Karena sudah ‘terkenal’ pascabencana, Aptisi Sulteng bisa mengusulkan program dan dukungan bantuan untuk meningkatkan mutu PTS-PTS di daerah ini. Tercatat ada 40 PTS di Sulteng, mulai dari akademi, sekolah tinggi, hingga universitas. Sebanyak 27 PTS di antaranya berada di Kota Palu. DAR