DUYU, MERCUSUAR – Asisten Deputi Kedaruratan dan Manajemen Pascabencana Kementrian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Nelwan Harahap, melaksanakan monitoring dan evaluasi (monev) pemerataan pembangunan wilayah dan penanggulangan bencana di Sulteng, Rabu (23/12/2020).
Kegiatan monev didahului rapat koordinasi (rakor), bersama unsur Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) provinsi, kabupaten, dan kota terdampak, Kepala Bidang Rehab Rekon se-Sulteng dan Korem 132/Tadulako, di kantor gubernur.
Salah seorang pejabat Ahli Madya, Monalisa Herawati menyampaikan, rakor tersebut bertujuan mengidentifikasi permasalahan yang ditemui di lapangan, juga memantau langsung progress pemulihan, dan menyerap masukan-masukan untuk ditelaah di pusat. Di antara poin yang dibahas katanya, ada 3 hal yang dimonev oleh Asdep, yaitu progress penyelesaian hunian tetap (huntap) di Kelurahan Duyu, pemulihan sektor-sektor kehidupan dan penanganan Covid-19.
Setelah pertemuan, rombongan Asdep Kemenko PMK berkesempatan meninjau lokasi huntap yang dibangun di Kelurahan Duyu.
Dari hasil pengamatan dan dialog di lokasi, Asdep mengapresiasi pembangunan huntap oleh Kementerian PUPR, yang telah tertata rapi dan kini tinggal membangun sejumlah fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos).
Lokasi hunian yang berada di ketinggian juga membuat kagum Asdep, karena masyarakat bisa melihat pemandangan Kota Palu dari atas perbukitan.
“Begitu juga dengan ketersediaan air yang melimpah, sehingga penghuni huntap tidak perlu khawatir kekurangan pasokan air bersih,” ujar Monalisa.
Sementara itu, Asdep Nelwan mengemukakan, terkait adanya permasalahan tumpang tindih data antara penyintas yang menerima relokasi huntap dan yang menerima stimulan, maka ia meminta BPBD Sulteng segera melakukan pembaharuan data kabupaten dan kota, guna menghindari duplikasi penerimaan oleh penyintas.
Artinya kalau sudah bersedia direlokasi, maka penyintas tidak berhak menerima stimulan perbaikan rumah rusak. Begitu juga sebaliknya, jika sudah dapat stimulan maka tidak berhak lagi direlokasi ke huntap.
“Anomali data ini yang harus dihindari, jangan sampai tertinggal,” ujar Nelwan.
Usai meninjau huntap Duyu, rombongan lalu mengunjungi Desa Bulupountu di Kabupaten Sigi, untuk melakukan monev pemulihan sektor kehidupan dan sekaligus membagikan masker kepada warga. BOB