Asisten I: Budaya Palu Bukan Pemecah

IMG-20190930-WA0009(1)

LOLU SELATAN, MERCUSUAR- Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki keragaman budaya, ras, suku bangsa, kepercayaan, agama, dan bahasa. Sesuai semboyan Bhineka Tunggal Ika, maka meskipun memiliki keragaman budaya, Indonesia tetap satu.
Keragaman yang ada di Indonesia adalah kekayaan dan keindahan bangsa Indonesia. Untuk itu pemerintah akan terus mendorong keberagaman tersebut menjadi suatu kekuatan untuk bisa mewujudkan persatuan dan kesatuan nasional menuju Indonesia yang lebih baik, demikian dikatakan Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesra, Rifani Pakamundi di Millenium Waterpark, belum lama ini.
Rifani didampingi Kepala Badan Kesbang Pol Kota Palu, Abidin, perwakilan Kodim 1306/Dgl berserta Ketua Forum Pembauran Kebangsaan, Wijaya Chandra menghadiri sekaligus membuka kegiatan pelatihan forum pembaruan kebangsaan ( FPK) Kota Palu.

Rifani mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan ini karena pembauran kebangsaan merupakan bagian penting dari kerukunan nasional yang akan memperkokoh integrasi bangsa. Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 34 Tahun 2006 tentang pedoman penyelenggaraan pembauran kebangsaan di daerah dalam pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa pembangunan Kebangsaan adalah proses pelaksanaan kegiatan integrasi anggota masyarakat dari berbagai ras etnis melalui interaksi sosial dalam bidang bahasa adat istiadat seni budaya pendidikan dan perekonomian untuk mewujudkan bangsa Indonesia Yang bermartabat.

Harapannya, tanpa  harus menghilangkan identitas ras suku dan etnis masing-masing dalam kerangka Kesatuan Republik Indonesia toleransi saling pengertian saling menghargai menghormati dan saling percaya antara anggota masyarakat dari berbagai ras dan etnis,sehingga terwujud kehidupan sosial oleh karena itu pembauran kebangsaan ini menjadi inspirasi masyarakat dan pembauran kebangsaan penyelenggaraan dialog dengan pimpinan organisasi pembauran kebangsaan pemuka adat suku dan masyarakat dan melestarikan nilai-nilai budaya dengan menyelenggarakan sosialisasi kebijakan yang berkaitan dengan kebangsaan.
Dalam pertemuan ini merumuskan lima rekomendasi kepada pimpinan daerah sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan, keberagaman budaya dan kearifan lokal di Kota Palu bukan faktor pembeda dan memecah belah menjadi modal kekayaan daerah serta nasional yang dapat meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa para pendiri bangsa nilai-nilai Pancasila berasal dari nilai-nilai budaya daerah dan lokal yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Hal ini menggambarkan kebangsaan Indonesia, namun tetap satu dalam kondisi sekarang perlu dikembangkan konsep bersatu dalam keberagaman dan harmonis dalam perbedaan agar bangsa Indonesia tetap bersatu dengan jati diri bangsa yang memiliki karakter yaitu memiliki akhlak moral dan pekerjaan baik serta memiliki pengetahuan dan keterampilan atau skill untuk membangun bangsa Indonesia yang aman dan sejahtera  dalam umat beragama maka perlu dilakukan upaya upaya menumbuh kembangkan toleransi dan kerukunan umat beragama untuk mengembalikan jati diri atau karakter budaya bangsa dengan meningkatkan kembali semangat gotong royong sesuai semboyan negara bersatu dalam keberagaman dalam perbedaan di tengah masyarakat maka salah satu konsep praktis yang dapat diaplikasikan adalah setidaknya setiap masyarakat perlu mempunyai rasa empati peduli dan perhatian kepada sesama anak bangsa.
“Saling menghormati dan menghargai atau toleransi 5 saling bekerja sama dan tolong-menolong atau gotong royong dan perilaku yang memperhatikan tersebut diharapkan akan terbangun kembali Upaya mewujudkan toleransi kerukunan dan kegotongroyongan dalam kehidupan masyarakat kita terbangunnya semangat gotong royong tersebut tentunya akan berkontribusi positif terhadap program yang digalakkan oleh pemerintah saat ini yaitu terwujudnya peningkatan nilai toleransi kekeluargaan dan kegotongroyongan dan menjaga keserasian sesuai dengan visi dan misi Pemerintah Kota Palu yang tercantum dalam peraturan daerah Kota Palu,” paparnya. ABS

Pos terkait