PALU, MERCUSUAR – Gubernur diwakili Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Rudi Dewanto, didampingi Kepala Biro Pemerintahan dan Otda, Arfan, Kepala Bagian Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang dan Jasa Biro PBJ, Andi Ruly Djanggola, dan Kepala Bagian Pelaporan Pembangunan Biro Pembangunan, Rusli, mengikuti Webinar Series Keuangan Daerah Update ke-14.
Webinar digelar secara virtual melalui Zoom Meeting, bertempat di ruang kerja Pj. Sekda, Kantor Gubernur Sulteng, Kamis (14/4/2022)
Webinar ini mengangkat tema Optimalisasi Percepatan Realisasi Produk Dalam Negeri Di Lingkungan Pemerintah Daerah.
Dalam arahanya, Dirjen Keuangan Daerah Kemendagri, A. Fatoni menyampaikan, Webinar Keuangan Daerah Update ini dilaksanakan oleh Dirjen Keuangan Daerah, setiap satu minggu sekali, pada Rabu atau Kamis, dalam rangka sosialisasi terkait peraturan perundang-undangan dan memberikan informasi-informasi terkini, terkait dengan pengelolaan keuangan daerah.
“Kami dari Dirjen Keuangan Daerah sudah menyampaikan kepada gubernur dan bupati/wali kota, untuk melaksanakan rapat koordinasi setidaknya 3 kali dalam setahun,” ucap Fatoni dalam arahannya
Selanjutnya, pihaknya juga menyampaikan, di awal tahun, rapat koordinasi di masing-masing daerah bisa dilaksanakan, dalam rangka persiapan pelaksanaan anggaran dan kegiatan tahun berjalan. Kemudian, rapat koordinasi kedua bisa dilaksanakan di pertengahan tahun, dengan harapan bisa melakukan evaluasi pada 6 bulan berjalan dan rapat koordinasi di akhir bisa dilaksanakan, untuk melakukan evaluasi kegiatan dan realisasi anggaran tahun berjalan dan persiapan tahun berikutnya.
Lebih lanjut, Adapun strategi percepatan realisasi tahun 2022 yaitu pengadaan dini dapat dilakukan sejak awal, membuat rencana kegiatan dengan penjadwalan secara periodik yakni per bulan, per triwulan secara konsisten dan terukur.
Kemudian, melakukan percepatan realisasi dengan tidak menunda administrasi pertanggungjawaban, penunjukan pejabat pengelola keuangan.
Lalu, Kemendagri akan memberikan penghargaan kepada pemda, yang tertinggi realisasi pendapatan dan belanjanya, serta pemda dengan proporsi realisasi pendapatan terhadap realisasi belanja terbaik. ABS