SILAE MERCUSUAR Asosiasi Laundry Indonesia (ASLI) Sulawesi Tengah, menggelar Musyawarah daerah yang pertama, di Hotel Zamrud, Kelurahan Silae, Kecamatan Ulujadi, Sabtu (6/4/2019) yang dibuka Kepala Kesbangpol Sulteng, Fahruddin D Yambas, dihadiri ketua umum DPP ASLI, Apik Primadya dan salah satu dewan penasehat ASLI, Fahruddin.
Ketua panitia Musda, Rahmawati Paturusi mengatakan, pengusaha laundry di Sulteng, mengalami kemajuan yang cukup pesat, dan mampu mengangkat perekonomian warga, bahkan pasca gempa, sudah mampu memberikan kontribusi dalam roda pergerakan ekonomi masyarakat kecil, namun sayangnya belum memiliki wadah berhimpun, yang memiliki tujuan untuk melindungi dan mensejahterakan anggotanya. Untuk itu, kata Rahmawati, pihaknya ingin bergabung dengan ASLI, yang berpusat di ibukota Jakarta, dan kemudian menggelar musda pertama di Kota Palu.
“Semoga dengan proses musyawarah, bisa memilih pemimpin yang berkualitas, dan mampu melindungi keberadaan pengusaha laundry yang ada di Sulawesi Tengah,” tandasnya.
Fahruddin, yang mewakili Pemerintah Sulteng, berharap dengan hadirnya ASLI, bisa lebih baik dalam mengakomodir kebutuhan para pengusaha laundry di Sulteng, yang semakin hari makin berkembang, dan menjadi salah satu usaha ekonomi menengah, yang mampu bergeliat pasca gempa menghantam Sulteng, tahun lalu.
“Saya lihat sendiri, bagaimana pengusaha laundry, mampu bergeliat dan bangkit, pasca gempa. Setidaknya, kehadiran mereka, mampu memberikan kehidupan banyak orang,” kata Fahruddin.
Sementara itu, Ketua Umum DPP ASLI, Apik Primadya dalam sambutannya mengungkapkan, kalau keberadaan ASLI sudah ada sejak 26 Agustus 2015, sekarang sudah memiliki 1.300 anggota, yang tersebar di 18 provinsi, dan Sulawesi Tengah, serta beberapa wilayah lainnya, baru bergabung dan baru saja menggelar musda.
“Bermula dari bincang-bincang di media sosial, terkait perkembangan usaha laundry, bahkan kemudian mencuat ide untuk membuat sebuah wadah, yang bisa sampai di daerah-daerah, karena memang dalam forum yang kami buat, banyak juga yang berasal dari luar Jakarta. Dan kemudian terbentuk ASLI,” urai Apik.
Kemudian dia juga menjabarkan tentang visi dan misi ASLI, yang diantaranya adalah menjadi wadah berhimpun, untuk memberikan perlindungan kepada anggotanya, menjadi jalan untuk saling berbagi tips. Di dalam organisasi itu juga, urai Apik, ada penghargaan yang diberikan kepada anggotanya yang memiliki prestasi, bahkan bisa dirasakan keluarga anggota ASLI, pihaknya sudah membuktikan dengan memberikan hadiah jalan keluar negeri, dengan uang saku jutaan rupiah.
“Ini membuktikan kalau ASLI bukan organisasi kaleng-kaleng,” pungkasnya.
Apik juga berharap pengurus ASLI Sulteng, mampu berdiri bersama dengan pengurus ASLI yang ada di beberapa provinsi lainnya, meskipun baru saja bangkit dari pasca gempa, dan pihaknya memberikan target yang realistis kepada ASLI Sulteng, untuk perekrutan anggota ASLI, tidak lebih banyak dari daerah lain, di Indonesia. NDA