PALU, MERCUSUAR – Ratusan ASN Kemenag Sulteng mengikuti ikuti Program Kreatif, Inovatif, Inspiratif dan Solutif (KIIS) yang digelar Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Agama RI bekerjasama dengan Kanwil Kemenag Sulteng.
Program yang dilaksanakan dengan metode pertemuan daring (zoom meeting) oleh Itjen secara rutin itu, sesi ke IV mengangkat tema ‘Resiliensi Pelayanan Publik di Masa Pandemi’.
Kepala Subbagian Umum dan Humas, Ratna Muthmainnah bersyukur dan berterima kasih pada ASN Kemenag Sulteng yang sudah bersedia mengikuti program KIIS dari awal sampai selesai.
“Alhamdulillah berlangsung dengan lancar, ini semua atas kerjasama seluruh ASN Kemenag Sulteng. Peserta yang bergabung 566 akun, ini luar biasa,” katanya usai mengikuti zoom meeting, Rabu (14/10/2020).
Bahkan, sambungnya, ada peserta yang bersama-sama di kantor mengikuti program KIIS dengan satu akun.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Sulteng, Rusman Langke juga mengaku bersyukur bahwa Kemenag Sulteng diberikan kesempatan dari Itjen sebagai tuan rumah Program KIIS sesi ke IV, hingga dapat banyak belajar dan berbagi pengalaman.
“Sesuai tagline program Itjen ini ASN Solutif, maka kami juga menghadirkan salah satu ASN Solutif tersebut,” ungkapnya.
Baharuddin, Kata kakanwil, salah satu penyuluh agama dari Kabupaten Poso dianggap telah menerapkan resiliensi di masa pandemi COVID-19. Penyuluh berusia 49 tahun itu membuka pembelajaran baca Alquran secara langsung (live) di halaman Facebooknya.
Selain mengajarkan baca Alquran dengan Tajwid, ia juga membimbing dan meluruskan bacaan Alquran follower -nya melalui kontak telepon dan ditayangkan secara langsung.
Baharuddin juga melakukan live streaming dan menampilkan rekaman live Facebook di akun Youtube pribadinya. “Kegiatan ini disukai puluhan ribu pengikut, dari dalam negeri sampai ke mancanegara,” katanya.
Kakanwil berharap hal itu dapat menjadi motivasi dan semangat bagi ASN Kemenag Sulteng. “Tidak hanya kehadirannya, namun juga setelah zoom meeting dilaksanakan dapat mengikuti, mengambil hal-hal baik sebagai wujud resiliensinya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” imbaunya . UTM