Babussalam Bersyukur Umrah Kembali Dibuka

Mustamin Umar

FOTO: Mustamin Umar

PALU, MERCUSUAR – Keputusan pemerintah Kerajaan Arab Saudi yang membuka kembali pelaksanaan ibadah Umrah, setelah sebelumnya sempat ditutup akibat pandemi Covid-19, mendapatkan tanggapan positif. Salah satunya dari Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) di Sulteng, PT Babussalam Citra Mandiri.

Pemilik PT Babussalam Citra Mandiri, H. Mustamin Umar, mengaku bersyukur atas keputusan tersebut. Itu artinya, Babussalam kembali dapat memproses keberangkatan jemaah Umrah asal Sulteng ke Arab Saudi.

Diungkapkannya, pada awal kebijakan penutupan Umrah, ada sebanyak sekitar 92 orang jemaah yang sedianya diberangkatkan oleh Babussalam sekitar bulan Februari 2020 lalu, namun keberangkatannya terpaksa harus dibatalkan. Padahal, sebanyak 49 orang jemaah telah berada di Turki, dan  43 lainnya telah berada di Jakarta.

“Yang sudah sampai di Turki 49 orang dan di Jakarta 43 orang. Dengan terbukanya izin untuk bisa diberangkatkan, tentu kami akan memprioritaskan jemaah yang tertunda tersebut,” kata Mustamin, saat ditemui di salah satu kegiatan, Rabu (4/11/2020).

Hanya saja, kata Mustamin, pihaknya masih menghadapi berbagai kendala terkait keberangkatan umrah tersebut. Di antaranya adalah adanya perubahan maskapai yang digunakan dari sebelumnya Garuda Indonesia menjadi maskapai asal Arab Saudi, serta adanya aturan tentang batasan usia jemaah yakni hanya usia 18-50 tahun yang dibolehkan.

Ia berharap, segala kendala dan aturan yang ditetapkan pada masa pembukaan kembali pelaksanaan umrah tersebut, dapat kembali menjadi aturan normal sebelum masa pandemi, pada Januari 2021 mendatang. Sehingga, pihaknya dapat segera memberangkatkan jemaah umrah asal Sulteng.

“Kami menyampaikan kepada jemaah untuk sedikit bersabar, karena kami dari travel menghadapi beberapa kendala. Alhamdulillah jemaah Babussalam bisa menerima semua. Kami mengharapkan aturan pembatasan ini bisa kembali dinormalkan pada Januari 2021, di situ kami Insyaallah berencana memberangkatkan jemaah,” tuturnya.

Terkait kebijakan biaya bagi jemaah yang tertunda keberangkatannya. Mustamin mengaku belum bisa memberikan penjelasan terkait itu. Karena menurutnya, para jemaah yang telah sampai Jakarta pada saat itu telah menggunakan biaya pemberangkatan pulang pergi Palu-Jakarta.

Sedangkan jemaah yang sudah sampai di Turki telah menggunakan biaya perjalanan Palu-Jakarta-Turki serta kepulangan Jakarta-Palu, karena biaya pemulangan Turki-Jakarta ditanggung KBRI.

“Masalah kenaikan biaya Umrahnya, kami belum bisa jawab, Insya Allah semoga tidak ada. Paling yang ada nantinya masalah tiket, karena jemaah yang sudah sampai Jakarta sudah menggunakan biaya tiket PP Palu-Jakarta. Sedangkan yang sampai di Turki juga sudah pakai Palu-Jakarta-Turki, serta kepulangan Jakarta-Palu, karena yang Turki-Jakarta itu dari KBRI,” pungkasnya. IEA

Pos terkait