BAIYA, MERCUSUAR – Pemerintah Kelurahan Baiya mengapresiasi pengembangan kesenian musik sahur di wilayahnya. Apresiasi ini ditunjukkan dengan penganggaran alat musik sahur oleh pihak kelurahan, seperti marawis, gimba, lalove, gitar akustik, serta rebana.
Demikian dikatakan Lurah Baiya, Hendra Okto Utama, Rabu (8/5). Kata dia, sampai saat ini, kesenian musik sahur di wilayahnya terus berkembang. Hal yang lebih menggembirakan lagi, dalam proses berkesenian ini, sudah terjadi regenerasi, di mana rata-rata umur pemain musik sahur di Kelurahan Baiya sendiri, kini berada di usia produktif.
“Kebetulan mereka (kelompok musik sahur red.), juga sedang dalam persiapan untuk mengikuti perlombaan di Kelurahan Talise. Kegiatan musik sahur ini, juga selain mengisi waktu di bulan suci Ramadan, juga sebagai implementasi visi misi Wali Kota Palu, yakni menjadikan Kota Palu sebagai kota yang berbudaya dan beradat, dilandasi iman dan takwa,” jelasnya.
Adapun menurut Hendra, musik sahur yang dikembangkan oleh kelompok musik sahur di Kelurahan Baiya ini cukup istimewa. Istimewanya menurut dia, karena bunyi unik yang dihasilkan oleh alat musik sahur tersebut.
“Lebih istimewa lagi, yang memainkan alat-alat tersebut adalah generasi muda. Saya salut dan apresiasi hal tersebut. Tradisi ini setiap bulan suci Ramadan harus tetap dilakukan,” ujarnya. JEF